SAMARINDA – Internet masih jadi pekerjaan rumah sebagian wilayah di Kalimantan Timur. Khususnya wilayah pedalaman. Pemprov Kaltim pun punya proyek ambisius. Merea menargetkan pembangunan 800 titik koneksi Internet Desa hingga akhir tahun 2025, dengan prioritas utama bagi desa-desa terpencil yang belum terjangkau jaringan konvensional.
Plt. Kabid TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo, menjelaskan pelaksanaan pemasangan koneksi internet akan dimulai pada awal Juni 2025, dengan target 800 titik koneksi internet desa hingga akhir tahun. Sebanyak 30 titik di antaranya akan menggunakan teknologi satelit Starlink, yang diperuntukkan bagi daerah dengan medan geografis sulit dan tanpa jangkauan jaringan konvensional.
Untuk mendukung kelancaran operasional di lapangan, setiap kecamatan akan memiliki teknisi Unit Manajemen Sistem (UMS) yang bertugas menangani gangguan teknis.
Salah satu kabupaten yang bakal menjadi sasaran program ini adalah Kutai Barat. Di kabupaten ini bakal ada 190 titik internet yang bakal dipasang.
Dia menambahkan, desa-desa yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan layanan Internet Desa akan mendapatkan reward berupa penambahan bandwidth, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dan produktif.
“Kami akan memberi penghargaan kepada desa yang benar-benar memanfaatkan fasilitas ini secara produktif,” ujar Bambang.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kutai Barat, Rustam mengakui ada sejumlah tantangan. Khususnya di kampung yang belum dialiri listrik PLN akan jadi prioritas.
“Saat ini terdapat 30 kampung yang belum teraliri listrik dari PLN. Karena itu, kami memprioritaskan desa-desa terjauh dari ibu kota kabupaten untuk tahap awal pelaksanaan,” jelas Rustam lagi. (sirana.id)
Baca juga: Mengejar Denyut Internet Makin Lancar di Pulau Maratua