SAMARINDA – Belakangan, banyak warga Brunei Darussalam yang berkunjung ke Kaltim. Pada April 2025, menjadi bulan dengan jumlah wisatawan mancanegara tertinggi sejak Januari 2023.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana. Lebih lanjut dia memaparkan, selama April 2025, sebanyak 792 wisatawan mancanegara (wisman) tercatat berkunjung ke Kalimantan Timur. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 53,19 persen dibandingkan bulan Maret 2025.
“Jumlah kunjungan wisman pada April 2025 ini merupakan yang tertinggi selama periode Januari 2023 hingga April 2025, atau dalam tiga tahun terakhir,” ungkapnya seperti melansir laman Pemprov Kaltim pada 18 Juni 2025.
Seluruh kunjungan wisman tersebut tercatat masuk melalui angkutan udara, dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan sebagai pintu utama. Tidak terdapat kunjungan wisman yang masuk melalui moda angkutan laut pada bulan ini.
Adapun kunjungan didominasi oleh wisatawan asal Brunei Darussalam sebanyak 277 orang (34,97 persen), disusul Malaysia (192 orang), Singapura (69 orang), Tiongkok (61 orang), dan Inggris (22 orang).
Jika dilihat berdasarkan kelompok kebangsaan, kunjungan terbanyak berasal dari negara-negara ASEAN yang mencakup 77,90 persen dari total kunjungan. Disusul oleh Asia (selain ASEAN) sebesar 10,98 persen, Eropa 6,44 persen, Amerika 2,27 persen, dan Oseania 2,15 persen. Sementara itu, wisman dari Timur Tengah dan Afrika masing-masing hanya sebesar 0,13 persen.
Banyaknya wisatawan dari Brunei Darussalam itu, tak lepas dari dibukanya rute Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan ke Brunei Darussalam sejak Februari 2025.
Melansir dari Antara Kaltim, Kepala Otoritas Bandara Wilayah VII Imron Jazuli dalam perayaan pembukaan kembali rute tersebut oleh Royal Brunei Airline, di Kota Balikpapan, Sabtu (22/2).
“Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus berupaya meningkatkan konektivitas dan menjadi penghubung antar bangsa,” ujarnya.
Dia mengatakan Kemenhub menyambut baik adanya pembukaan kembali rute penerbangan tersebut lebih lagi Balikpapan dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) Ibu Kota Indonesia pada masa yang akan datang.
Menurut dia, pembukaan kembali rute ini juga untuk mendukung kembali industri penerbangan yang masih memiliki banyak potensi yang memiliki efek domino untuk industri lainnya.
“Sebagai penyangga IKN, investor dipercaya akan datang untuk berinvestasi diberbagai sektor, apalagi Balikpapan memiliki infrastruktur yang cukup baik,” ungkapnya.
Dia berharap penerbangan Royal Brunei sebagai maskapai yang digunakan untuk penerbangan dari Balikpapan ke Brunei Darusalam bisa menjadi jembatan untuk investor tersebut. (ff/sirana.id)















