SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranamendalam

Ekspor Diizinkan, Kabar Gembira Bagi Petani Kratom di Kukar

Sirana.id by Sirana.id
11 September 2024
in Ranamendalam
0
ilustrasi Wilayah di Kukar yang jadi habitat Kratom. (Dok: Google Maps)

ilustrasi Wilayah di Kukar yang jadi habitat Kratom. (Dok: Google Maps)

0
SHARES
226
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA – Kabar gembira bagi para pembudidaya kademba alias kratom. Pemerintah telah memperbolehkan kembali ekspor kratom.

Dalam rilis Kementerian Perdagangan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Isy Karim mengungkapkan, Aturan tata niaga ekspor kratom akan diberlakukan ketentuan standar ekspor diantaranya, bebas cemaran mikrobiologi, logam berat, dan campuran daun lainnya.

“Perubahan Permendag tata niaga ekspor kratom merupakan tindak lanjut hasil rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi. Dalam  rapat  tersebut  diputuskan,  ekspor  kratom  harus  sesuai  dengan standar  yang  telah  ditentukan  guna  meningkatkan  nilai  tambah  dan  memberikan  kepastian

hukum,” jelasnya.

 

Lebih  lanjut,  Isy  menjelaskan,  pengaturan  tata  niaga  kratom  difokuskan  untuk  ekspor,  bukan penggunaan  dalam  negeri.  Pengaturan  ini juga  bertujuan  untuk mencegah  penyalahgunaan kratom.

 

“Saya  berharap  pelaku  usaha  dapat  menjalankan  Permendag  ini. Sehingga   dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” tutur Isy Karim.

Suara Saat Kratom Dilarang

Kratom sempat dilarang. Pemerintah daerah pun sempat bersuara. Di Kaltim, wilayah yang banyak menghasilkan adalah Kutai Kartanegara. Beberapa desa di Kota Bangun, menghasilkan kratom yang dikirim ke pengusaha asal Pontianak, Kalimantan Barat. Wilayah Kukar seperti di Kota Bangun, sangat potensial. Dari faktor geografis, tanaman kratom banyak tumbuh di kawasan pinggir sungai. 

Dalam sebuah agenda pada tahun 2021, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Akhmad Taufik Hidayat menjelaskan bahwa lahan tanaman kratom saat ini sekitar 1.200 hektar. 

Jika diasumsikan perhektarenya, ada 10 orang petani, setidaknya masyarakat yang membudidayakan tanaman kratom adalah hampir setengah dari total lahan.

“Saat ini budidaya kratom tidak bisa dijual. Pemerintah Daerah harus memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kabupaten Kukar melarang budidaya kratom karena mengandung narkotika. Untuk itu  Pemkab Kukar membuat kebijakan dalam menyikapi rencana pelarangan kratom,” ujarnya saat itu.

Protes pun pernah dilontarkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim 2019-2024 Salehuddin. Dalam rapat pada September 2021, dia menyayangkan budidaya dan produksi Kratom (Kedemba) di Kabupaten Kukar terhenti. 

 

Daun Kratom dan bubuknya sangat bernilai ekonomi bagi masyarakat. Terutama di daerah hulu. Tapi jika dilarang, harusnya ada penegasan dari pemerintah sendiri, misalnya baik dari BPOM atau dari BNN yang menegaskan bahwa tanaman ini tidak boleh. 

 

“Jadi masyarakat tidak rugi mengembangkan tanaman ini, karena Kratom ini punya komoditas ekonomi yang bagus dan beberapa dari mereka sudah mengganti tanaman kebunnya dengan Kratom,” terangnya.

 

Politikus Golkar ini mengaku, secara realistis mereka merasakan dampak ekonominya luar biasa karena pemeliharaan tanaman Kratom ini tidak terlalu susah, artinya sebatas membersihkan saja selebihnya kalau sudah panen satu tahunan lebih apalagi memiliki luasan 1 hektar hasilnya sudah lumayan. 

 

“Terlepas dari itu saya harap kepada Pemerintah, jika memang tanaman ini tidak dibolehkan maka pemerintah juga harus mencarikan alternatif komoditas yang bisa menggantikan bidang apa untuk mereka beralih profesi,” tutur legislator Kukar itu.

Dikenal Lama Sebagai Obat Tradisional

Sementara itu, Kratom, atau dikenal dengan nama ilmiah Mitragyna speciosa, telah lama digunakan oleh masyarakat di beberapa wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia untuk keperluan medis tradisional. Daun ini dipercaya memiliki efek analgesik, stimulan, dan dapat membantu mengatasi kecanduan opioid.

Peneliti dari Pusat Riset Vaksin dan Obat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masteria Yunovilsa Putra menjelaskan, opioid adalah sekelompok obat yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek pereda nyeri dan euphoria.

“Sebagian besar opioid menghasilkan efek analgesik, dengan mengaktifkan reseptor mu-opioid. Namun demikian, penggunaan beberapa senyawa opioid dalam jangka panjang dapat mengakibatkan efek samping yang merugikan seperti toleransi terhadap dosis analgesik, depresi pernafasan dan konstipasi,” ujar Masteria di Jakarta, Selasa (02/07).

Banyak pengguna kratom melaporkan bahwa daun ini membantu mereka mengatasi rasa sakit kronis, kecemasan, dan depresi. Selain itu, kratom juga disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan obat-obatan opioid yang dapat menyebabkan ketergantungan parah. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa pada kratom memiliki potensi menyebabkan efek samping seperti mual, kejang dan lain sebagainya

“Kratom juga menghasilkan efek analgesik . Efek analgesik ini disebabkan oleh kandungan alkaloid utamanya yaitu mitragynine dan turunannya seperti 7-hydroxymitragynine,” jelasnya.

Studi pengikatan radioligand terbaru kata Masteria menunjukkan bahwa beberapa senyawa alkaloid dari kratom memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah pada reseptor mu-opioid dibandingkan dengan morfin. Dengan demikian, mitragynine kratom jauh lebih aman sebagai agen analgesik daripada morfin.

“Studi aktivitas analgesik secara in vivo yang kami lakukan dengan menggunakan hotplate menunjukkan bahwa ekstrak alkaloid kratom dengan kandungan senyawa mitragynine sekitar 46 persen menimbulkan efek analgesik terhadap rasa sakit akibat panas yang diinduksi oleh hotplate pada hewan coba (baca : mencit).

Berdasarkan hasil penelitiannya, pemberian ekstrak alkaloid kratom secara kronis selama sepuluh hari pada hewan coba menunjukkan bahwa efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.

“Sebagaimana halnya ditemukan pada studi yang lain efek morfin mengalami penurunan (toleransi terhadap dosis analgesik) pada hari kelima treatment, sementara ekstrak alkaloid kratom dapat menunda efek toleransi hingga hari ke-10,” terangnya.

Efek analgesic yang dimiliki oleh alkaloid kratom memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Salah satu nya adalah penggunaan ekstrak alkaloid kratom sebagai adjuvant untuk pengobatan kanker bersama penggunaan dosis rendah obat antikanker doxorubicin dalam menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro yang telah kami publikasikan di jurnal ilmiah Molecules .

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Masteria yang dalam proses peer review journal juga menemukan adanya potensi alkaloid kratom untuk dikembangkan sebagai obat antiinflamasi yang mampu menurunkan efek samping yang biasa ditemui pada obat-obatan anti inflamasi golongan non steroid (non-steroid antiinflammatary drugs) secara in vitro.

“Aktivitas ini ditenggarai karena adanya mekanisme dual inhibisi dari senyawa alkaloid kratom terhadap enzim yang berperan dalam proses inflamasi,” jelasnya.

Menurutnya, di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan, kratom menjadi komoditas penting bagi petani lokal. Ekspor daun kratom ke mancanegara memberikan pendapatan yang signifikan bagi mereka.

Dalam bidang kesehatan, kratom memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk bahan baku obat. Namun demikian, penggunaan ekstrak dari alkaloid kratom dalam dosis tertentu diindikasikan dapat memberikan efek samping.

“Oleh karena itu, regulasi yang tepat diperlukan tanpa mempengaruhi mata pencaharian para petani tersebut dan memberikan efek negative pada masyarakat. Penelitian lebih lanjut dan dialog terbuka antara pemerintah, ahli kesehatan, dan masyarakat diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan bijaksana terkait penggunaan dan pengembangan daun kratom,” pungkasnya.

 (Redaksi)

Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

ilustrasi sungai mahakam di wilayah Samarinda
Kalimantan Timur

Sampah, Mikroplastik, dan Sungai Mahakam

6 October 2025
Wilayah hilir Sungai Mahakam yang sarat aktivitas industri
Kalimantan Timur

Melindungi Benteng Kehidupan di Hulu Mahakam yang Tersisa

5 October 2025
ilustrasi keluarga (freepik)
Kalimantan Timur

Menuntut Kontrasepsi Laki-Laki, Agar Tak Melulu Tubuh Perempuan yang Berkorban

3 October 2025
Next Post
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Reza Cordova (Sumber: BRIN)

Sampah Plastikmu, Bisa Sampai ke Afrika Selatan

pemilihan umum di Kaltim beberapa waktu lalu (Sumber: Bawaslu Kaltim)

Kaltim Masuk Lima Besar Rawan Tinggi, Bawaslu Atur Strategi

ilustrasi PLTS terapung. (Sumber: Kementerian ESDM)

Pulau Kalimantan Bakal Punya Sebelas PLTS Terapung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan/Freepik

Tragedi di Balik Tembok Pesantren: Kekerasan Seksual dalam Bayangan Pendidikan Agama

23 hours ago
Seno Aji/Diskominfo Kaltim

Cari Cuan di Kaltim, Truk Sawit dan Batu Bara Ternyata Banyak yang Enggak Pakai Pelat KT

24 hours ago
Poster Marsinah dan Soeharto pada Aksi Kamisan di Jakarta 8 Mei 2025/Toto Santiko Budi via Shutterstock

Apakah Gelar Pahlawan Bisa Menghapus Dosa Sejarah sebuah Rezim?

5 days ago
Salah satu contoh deforestasi yang ada di Kaltim/sirana.id

Deforestasi Global Melambat, Namun Hutan Tetap Dalam Tekanan Serius

1 week ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Nelayan dan kapal tongkang di Teluk Balikpapan (Foto: Nofiyatul Chalimah)

Memperjuangkan Kehidupan di Teluk Balikpapan dan Ambisi Pembangunan IKN

19 February 2025

Topik

amnesty international anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara Mahakam ulu maratua masyarakat adat muara badak palaran pantai maratua perempuan perempuan kaltim pers perubahan iklim pesut pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Tragedi di Balik Tembok Pesantren: Kekerasan Seksual dalam Bayangan Pendidikan Agama
  • Cari Cuan di Kaltim, Truk Sawit dan Batu Bara Ternyata Banyak yang Enggak Pakai Pelat KT
  • Apakah Gelar Pahlawan Bisa Menghapus Dosa Sejarah sebuah Rezim?

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved