TENGGARONG – Pemerintah Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmen serius dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Langkah strategis ini diambil sebagai bagian dari upaya membangun perekonomian desa yang berkelanjutan dan mandiri.
Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria, menjelaskan bahwa perkembangan sektor pariwisata di desanya telah membuka peluang besar bagi tumbuhnya produk-produk lokal. “Berbagai lembaga desa seperti PKK dan Karang Taruna sudah mulai memproduksi kerajinan tangan dan makanan khas sebagai oleh-oleh untuk wisatawan,” ujar Hermi, Kamis (26/6/2025).
Namun demikian, Hermi mengakui masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. “Kualitas SDM kita dalam hal pengemasan dan pemasaran produk masih perlu ditingkatkan. Ini menjadi fokus utama kami ke depan,” jelasnya. Desa telah memberikan pelatihan dasar seperti teknik sablon dan bordir kepada Karang Taruna, tetapi untuk mencapai tingkat profesional dalam hal branding dan pemasaran masih membutuhkan pendampingan lebih lanjut.
Di sisi lain, produk makanan olahan yang dikembangkan PKK juga menghadapi kendala dalam hal penyajian. “Banyak produk seperti keripik pisang atau singkong rasanya sudah enak, tapi kemasannya masih sederhana dan kurang menarik minat pembeli,” tambah Hermi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah desa berencana menyelenggarakan pelatihan khusus tentang packaging dan branding pada tahun 2026.
Pengembangan UMKM ini dirancang untuk bersinergi dengan sektor pariwisata yang telah lebih dulu berkembang pesat di Loa Ulung. Hermi meyakini bahwa dengan adanya produk lokal yang berkualitas, akan tercipta efek berantai yang positif bagi perekonomian desa. “Ketika wisatawan datang dan membeli produk lokal, uang akan berputar di desa kita sendiri. Ini yang kami sebut dengan ekonomi sirkular berbasis komunitas,” paparnya.
Ke depan, pemerintah desa berencana untuk memperkuat kapasitas SDM melalui pelatihan berkelanjutan, meningkatkan kualitas dan variasi produk lokal, mengembangkan sistem pemasaran yang lebih profesional, membangun kemitraan dengan pihak terkait untuk perluasan pasar.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM di desa kami. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang membangun kemandirian dan identitas lokal,” tegas Hermi menutup pernyataannya. (Adv/DPMD Kukar)















