Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Kahala Ilir, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah membuktikan ketahanannya dengan beroperasi selama hampir satu dekade sejak berdiri pada tahun 2015. Lembaga ekonomi desa ini terus berkembang dan telah memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD), meskipun dengan modal awal yang terbatas.
Kepala Desa Kahala Ilir, Mahlan, mengungkapkan bahwa BUMDes telah berhasil mengumpulkan PAD sebesar Rp11 juta secara bertahap. “Perkembangannya memang pelan, tapi konsisten. Modal awalnya dulu kecil, tapi sekarang sudah mulai menunjukkan hasil,” ujarnya.
Saat ini, BUMDes Kahala Ilir mengelola dua kegiatan utama yang menjadi tulang punggung perekonomian desa. Kegiatan pertama adalah pendistribusian LPG kepada masyarakat, sementara kegiatan kedua adalah jasa pengangkutan sawit dan minyak sawit mentah (CPO) menggunakan armada lokal. Keberadaan layanan ini sangat membantu warga, sekaligus memberikan tambahan pemasukan bagi kas desa.
Munculnya Koperasi Merah Putih sebagai badan usaha lain di desa sempat memunculkan kekhawatiran akan terjadinya tumpang tindih usaha. Namun, Mahlan menegaskan bahwa kedua lembaga ini telah berkoordinasi dengan baik dan tidak akan saling bersaing secara tidak sehat. “Kita sudah atur dalam anggaran dan koordinasi. Tidak akan tumpang tindih,” tegasnya.
Mahlan menjelaskan perbedaan mendasar antara BUMDes dan koperasi. BUMDes merupakan lembaga milik desa yang memberikan kontribusi langsung kepada PAD, sementara koperasi beroperasi untuk kepentingan anggotanya tanpa kewajiban menyetorkan pendapatan kepada desa. “Kami tidak bisa menyertakan modal ke koperasi karena tidak ada kontribusi balik ke desa,” jelas Mahlan.
Meskipun demikian, Mahlan tidak menutup kemungkinan bagi koperasi untuk berkembang secara mandiri dan memberikan manfaat bagi anggotanya. Yang penting, menurutnya, fungsi dan peran kedua lembaga ini harus dibedakan secara tegas: BUMDes untuk mendukung desa dan PAD, sedangkan koperasi untuk kelompok atau anggota.
Keberhasilan BUMDes Kahala Ilir selama hampir 10 tahun menjadi bukti bahwa lembaga ekonomi desa dapat menjadi penggerak perekonomian lokal yang efektif, khususnya dalam sektor pertanian dan sawit yang menjadi andalan masyarakat setempat. (Adv/DPMD Kukar)















