TENGGARONG – Curah hujan tinggi yang melanda Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Selasa (27/5/2025) menyebabkan luapan sungai yang merendam 125 hektare tambak ikan air tawar. Ribuan ekor ikan dilaporkan hanyut terbawa arus, menimbulkan kerugian signifikan bagi petani setempat.
Kepala Desa Ponoragan Sarmin menyatakan, bencana tahunan ini memaksa warga bergantung pada bantuan pemerintah. “Kami terpaksa meminta bantuan ke Dinas Perikanan, baik kabupaten, provinsi, maupun pusat. Desa kami merupakan sentra bibit ikan air tawar terbesar di Kaltim,” ujarnya.
Menurut Sarmin, kebutuhan mendesak saat ini adalah induk ikan berkualitas untuk memulihkan usaha pembibitan. “Yang kami butuhkan induk unggul, bukan sekadar lokal. Kualitas induk menentukan mutu bibit untuk pembudidaya di hilir Sungai Mahakam,” tegasnya.
Dua gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mengelola 125 hektare tambak terdampak kini sedang mendata kerugian. Sektor perikanan menjadi tulang punggung 60% warga Ponoragan, sisanya bergerak di pertanian dan peternakan.
“Kami berharap pemerintah daerah dan OPD terkait memberi perhatian serius. Ini tentang kelangsungan hidup mayoritas warga kami,” pungkas Sarmin. (Adv/DPMD Kukar)