TENGGARONG – Pemerintah Desa Loa Pari, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berupaya memperkuat pembinaan pemuda dan pengembangan potensi masyarakat melalui berbagai program berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan adalah menggelar pertemuan tahunan pemuda desa sebagai wadah diskusi dan penyerapan aspirasi generasi muda.
Kepala Desa Loa Pari, I Ketut Sudiyatmika, menjelaskan bahwa pertemuan ini akan menjadi agenda tetap yang dianggarkan setiap tahun. “Dulu mungkin dikenal sebagai Kongres Pemuda, sekarang kita sederhanakan menjadi pertemuan pemuda. Kegiatan ini akan kita agendakan dan anggarkan secara rutin,” ujar Ketut pada Rabu (21/5/2025).
Pertemuan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan desa sekaligus menjadi sarana menyampaikan kebutuhan dan kontribusi mereka secara langsung. Selain itu, Karang Taruna juga didorong untuk lebih aktif dalam kegiatan olahraga seperti bola voli dan bulu tangkis. “Pengurus Karang Taruna yang baru sudah mulai bekerja,” tambah Ketut.
Namun, di balik berbagai rencana tersebut, pemerintah desa masih menghadapi kendala dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan akibat belum lengkapnya data calon peserta. “Kami sudah memiliki kualifikasi, tapi datanya baru terkumpul sekitar 30 persen. Bagaimana mau mengadakan pelatihan jika data pesertanya belum jelas?” ucap Ketut.
Ia mencontohkan pentingnya data yang akurat untuk menentukan jenis pelatihan yang tepat, seperti pelatihan pertukangan yang memerlukan informasi tentang jumlah buruh tukang di desa. Ketut juga mengungkapkan kendala dalam rencana pelatihan menjahit yang diusulkan PKK. “Sudah ada anggarannya, tapi datanya belum ada. Pesertanya siapa? Ini yang menjadi hambatan,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah desa mendorong lembaga desa, termasuk RT, untuk aktif mengumpulkan data warga, mencakup usia, tingkat pendidikan, hingga minat terhadap pelatihan tertentu. “Dengan data yang lengkap, kami bisa lebih mudah mengarahkan program. Misalnya, jika ada 10 orang yang ingin ikut Paket A, B, atau C, kami tinggal berkoordinasi dengan balai pelatihan,” kata Ketut.
Sebagai upaya perbaikan, Pemerintah Desa Loa Pari telah membentuk kepengurusan baru untuk memperlancar proses pendataan dan pelaksanaan program. “Data adalah kunci utama agar program bisa tepat sasaran. Ini yang akan kami fokuskan ke depan,” pungkas Ketut. (Advertorial/DPMD Kukar)















