SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranaterkini Nasional

875 Warga Gaza Tewas Saat Mencari Makanan dalam Beberapa Pekan Terakhir

Sirana.id by Sirana.id
16 July 2025
in Nasional, Uncategorized
0
UNICEF/Mohammed Nateel Child malnutrition is on the rise in Gaza 'especially since March' when the Israeli near-total aid blockade began, says the the UN agency for Palestinians, UNRWA.

UNICEF/Mohammed Nateel Child malnutrition is on the rise in Gaza 'especially since March' when the Israeli near-total aid blockade began, says the the UN agency for Palestinians, UNRWA.

0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebanyak 875 warga Gaza yang putus asa dan kelaparan dilaporkan tewas dalam beberapa pekan terakhir saat mencoba mencari makanan. Mayoritas korban tewas berada di sekitar pusat distribusi bantuan yang dikelola oleh lembaga swasta bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF), menurut laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR), Selasa (15/7).

“Per 13 Juli, kami mencatat 875 orang tewas di Gaza saat berupaya mendapatkan makanan. Sebanyak 674 di antaranya meninggal di sekitar lokasi GHF,” ujar juru bicara OHCHR, Thameen Al-Kheetan, merujuk pada lembaga yang dijalankan oleh pihak AS dan Israel itu, yang menyalurkan bantuan secara terpisah dari operasi kemanusiaan resmi.

Sisa korban lainnya, sebanyak 201 orang, tewas saat berusaha mencari makanan di sekitar rute konvoi bantuan PBB atau mitra-mitranya yang masih beroperasi di wilayah yang hancur akibat perang tersebut, lanjut Al-Kheetan dalam konferensi pers di Jenewa.

Rangkaian insiden mematikan terkait distribusi bantuan oleh GHF mulai terjadi tidak lama setelah lembaga tersebut mulai beroperasi di Gaza bagian selatan pada 27 Mei lalu, menyingkirkan jalur distribusi resmi PBB dan LSM kemanusiaan lainnya.

Insiden terbaru terjadi pada Senin pagi, 14 Juli, sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Saat itu, tentara Israel dilaporkan menembaki warga Palestina yang sedang mengantre bantuan di lokasi GHF di daerah As Shakoush, barat laut Rafah.

Menurut OHCHR, dua warga Palestina tewas dan sedikitnya sembilan lainnya terluka. Sebagian korban luka dilarikan ke rumah sakit milik Palang Merah Internasional (ICRC) di Rafah. Pada Sabtu sebelumnya, rumah sakit tersebut menerima lebih dari 130 pasien, yang mayoritas menderita luka tembak. Pasien-pasien ini mengaku sedang berusaha menuju lokasi distribusi makanan saat tertembak.

Kelaparan yang Mematikan

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyampaikan keprihatinan mendalam atas terus terjadinya pembunuhan terhadap warga sipil yang sedang mencari makanan. Sementara kondisi malnutrisi di Gaza semakin parah dan mengancam banyak jiwa, khususnya anak-anak.

“Tim kami di lapangan, baik dari UNRWA maupun dari badan PBB lainnya, telah berbicara langsung dengan para korban yang selamat, termasuk anak-anak kelaparan yang ditembaki saat hendak mengambil makanan,” kata Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, dalam pernyataan lewat video dari Amman.

Touma menegaskan bahwa blokade total yang diberlakukan Israel telah menyebabkan bayi-bayi di Gaza meninggal akibat gizi buruk akut.

“Kami telah dilarang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari empat bulan,” katanya. Ia juga menyoroti adanya peningkatan drastis kasus malnutrisi anak sejak blokade diberlakukan pada 2 Maret.

“Ada 6.000 truk bantuan kami yang tertahan di tempat-tempat seperti Mesir dan Yordania. Padahal dari Yordania ke Gaza hanya perlu waktu tiga jam berkendara, bukan?” lanjutnya.

Selain membawa bahan makanan, truk-truk bantuan itu juga mengangkut perlengkapan dasar seperti sabun dan obat-obatan. “Obat dan makanan itu bisa kedaluwarsa jika tidak segera disalurkan kepada masyarakat Gaza, khususnya pada satu juta anak yang merupakan separuh dari populasi di Jalur Gaza,” tambah Touma.

Tepi Barat (West Bank): ‘Perang Sunyi yang Mengganas

Sementara itu, di wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk di daerah Yerusalem Timur, kekerasan terhadap warga Palestina juga terus terjadi, yang diduga melibatkan pemukim Israel dan pasukan keamanan.

Menurut OHCHR, seorang anak perempuan berusia dua tahun bernama Laila Khatib tewas tertembak di kepala oleh pasukan keamanan Israel pada 25 Januari saat berada di dalam rumahnya di Desa Ash-Shuhada, Jenin.

Pada 3 Juli lalu, seorang pria berusia 61 tahun, Walid Badir, dilaporkan tewas ditembak saat sedang bersepeda pulang dari salat. Peristiwa itu terjadi di pinggiran kamp pengungsi Nur Shams.

OHCHR mencatat adanya peningkatan tajam dalam pembunuhan, penyerangan, dan pelecehan terhadap warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir. Ini termasuk penghancuran ratusan rumah dan pengusiran massal yang memaksa sekitar 30.000 warga Palestina meninggalkan tempat tinggalnya sejak dimulainya operasi militer Israel yang disebut “Tembok Besi” di wilayah utara Tepi Barat awal tahun ini.

“Dalam hukum internasional sudah sangat jelas bahwa okupasi militer tidak boleh menyebabkan perubahan demografi permanen di wilayah yang didudukinya. Tindakan seperti itu bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang dan bentuk pembersihan etnis,” ujar Al-Kheetan.

Touma dari UNRWA menambahkan, “Kami menyaksikan perang sunyi yang terus memburuk. Pembatasan gerak sangat ketat, warga terputus dari sumber penghasilan, kemiskinan meningkat, dan pengangguran meroket.”

Operasi militer Israel saat ini yang fokus pada wilayah utara Tepi Barat telah berdampak pada kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams.

“Situasi ini menyebabkan pengungsian terbesar warga Palestina di Tepi Barat sejak tahun 1967,” ujar Touma. (UN/Sirana.id)

Tags: free palestineGazapalestina
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan/Freepik
Nasional

Tragedi di Balik Tembok Pesantren: Kekerasan Seksual dalam Bayangan Pendidikan Agama

27 October 2025
Poster Marsinah dan Soeharto pada Aksi Kamisan di Jakarta 8 Mei 2025/Toto Santiko Budi via Shutterstock
Nasional

Apakah Gelar Pahlawan Bisa Menghapus Dosa Sejarah sebuah Rezim?

23 October 2025
Salah satu contoh deforestasi yang ada di Kaltim/sirana.id
Nasional

Deforestasi Global Melambat, Namun Hutan Tetap Dalam Tekanan Serius

21 October 2025
Next Post
(Ilustrasi cegah stunting/Istimewa)

Desa Sumber Sari Komitmen Tekan Angka Stunting dengan Perkuat Layanan Kesehatan

(Ilustrasi ketahanan pangan/Freepik)

Desa Sumber Sari Kukar Kukuh Sebagai Lumbung Pangan dengan Sistem Pertanian Mandiri

(Ilustrasi turis yang sedang berwisata/Freepik)

BUMDes Sumber Sari Rintis Unit Wisata untuk Tingkatkan Pendapatan Desa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan/Freepik

Tragedi di Balik Tembok Pesantren: Kekerasan Seksual dalam Bayangan Pendidikan Agama

23 hours ago
Seno Aji/Diskominfo Kaltim

Cari Cuan di Kaltim, Truk Sawit dan Batu Bara Ternyata Banyak yang Enggak Pakai Pelat KT

24 hours ago
Poster Marsinah dan Soeharto pada Aksi Kamisan di Jakarta 8 Mei 2025/Toto Santiko Budi via Shutterstock

Apakah Gelar Pahlawan Bisa Menghapus Dosa Sejarah sebuah Rezim?

5 days ago
Salah satu contoh deforestasi yang ada di Kaltim/sirana.id

Deforestasi Global Melambat, Namun Hutan Tetap Dalam Tekanan Serius

1 week ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Nelayan dan kapal tongkang di Teluk Balikpapan (Foto: Nofiyatul Chalimah)

Memperjuangkan Kehidupan di Teluk Balikpapan dan Ambisi Pembangunan IKN

19 February 2025

Topik

amnesty international anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara Mahakam ulu maratua masyarakat adat muara badak palaran pantai maratua perempuan perempuan kaltim pers perubahan iklim pesut pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Tragedi di Balik Tembok Pesantren: Kekerasan Seksual dalam Bayangan Pendidikan Agama
  • Cari Cuan di Kaltim, Truk Sawit dan Batu Bara Ternyata Banyak yang Enggak Pakai Pelat KT
  • Apakah Gelar Pahlawan Bisa Menghapus Dosa Sejarah sebuah Rezim?

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved