TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika Yogyakarta yang telah berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dua asesor berpengalaman, Yosep Kurniawan dan Atik, ditunjuk menguji kemampuan peserta.
Sebelumnya ada 20 peserta dari Kecamatan Tenggarong, Kota Bangun, Kota Bangun Darat, dan Sebulu mengikuti sertifikasi ini. Mereka sebelumnya telah mengikuti workshop, dan kini menjalani proses penilaian untuk dinyatakan kompeten di bidang videografi.
“Ke depan, kami menargetkan program ini bisa menjangkau seluruh kecamatan di Kukar. Kami juga mendorong agar peserta yang sudah lulus bisa mengikuti pelatihan Training of Trainer (TOT) agar mereka bisa menjadi pengajar atau bahkan asesor lokal,” kata Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Dispar Kukar, Antoni Kusbiantoro.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari workshop videografi yang dilaksanakan pada 2024, yang fokus pada peningkatan keahlian teknis videografer lokal. Sertifikasi bertujuan memberikan pengakuan resmi atas keterampilan peserta agar diakui secara profesional di dunia kerja. Dia mengatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi menjadi bagian penting dari tahapan peningkatan SDM sejak pelatihan teknis.
Workshop yang sudah dilakukan, hanya menjadi tahap awal. Terlebih penting adalah bagaimana peserta bisa diakui secara profesional melalui uji kompetensi. Sertifikasi ini menjadi bentuk legalitas keterampilan mereka dan dapat digunakan sebagai alat untuk membuka peluang kerja sama, bahkan untuk mengajar, tuturnya.
Menurutnya, membentuk tenaga pelatih dan asesor dari masyarakat lokal akan membangun ekosistem pelatihan dan sertifikasi yang mandiri. Ini sekaligus menjadi langkah strategis mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya dari luar daerah.
Selain sertifikasi videografi, Dispar Kukar juga merancang program lanjutan seperti sertifikasi profesi untuk resepsionis, bekerja sama dengan SMK di Kukar. Program ini menyasar lulusan dan pelaku pariwisata yang ingin memiliki pengakuan keahlian resmi.
Dispar Kukar juga tengah menyiapkan workshop video animasi, yang melibatkan pelaku kreatif lokal. Workshop ini difokuskan pada bidang potensial seperti musik, film, fotografi, dan animasi.
“Ekonomi kreatif di Kukar memiliki banyak potensi, mulai dari seni pertunjukan, musik, film, hingga fotografi. Kita dorong agar pelaku-pelaku ini tidak hanya punya skill, tapi juga diakui secara hukum dan profesional,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Dispar Kukar berharap SDM lokal mampu bersaing secara profesional, menciptakan peluang ekonomi baru, serta mendukung tumbuhnya industri kreatif dan pariwisata berkelanjutan di Kukar. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)