TENGGARONG – Kutai Kartanegara menatap masa depan dengan semangat baru. Pemerintah kabupaten yang terletak di jantung Kalimantan Timur ini menyiapkan langkah strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai mesin penggerak ekonomi daerah selama dua dekade ke depan.
Langkah ini bukan sekadar retorika. Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang baru digelar, Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar mengajukan berbagai program prioritas sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.
Plt. Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan pentingnya merancang pembangunan yang berkelanjutan dan konkret. “Pariwisata dan ekraf telah masuk dalam visi dan misi strategis Kukar, maka kami sebagai OPD yang bertanggung jawab di bidang ini harus memiliki perencanaan yang konkret mulai dari pengembangan destinasi wisata, wisata berbasis desa, hingga penguatan pelaku ekonomi kreatif lokal,” ujarnya.
Dalam jangka pendek, Dispar Kukar masih mengacu pada RPJMD 2021–2026, dengan fokus pada optimalisasi destinasi yang sudah ada. Namun, di saat yang sama, dorongan untuk membentuk desa-desa wisata mulai digaungkan. Strategi ini menempatkan desa bukan sekadar sebagai pelengkap, melainkan sebagai episentrum baru pertumbuhan pariwisata berbasis komunitas.
“Kami sedang mengoptimalkan destinasi yang sudah ada, sekaligus mendorong desa-desa agar bisa membentuk wisata berbasis potensi lokal. Kami juga terus memberikan dukungan kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam pembangunan daerah,” jelas Arianto.
Tidak hanya infrastruktur atau promosi, sektor ini juga menyasar peningkatan kapasitas SDM, penguatan kelembagaan desa wisata, hingga pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku ekonomi kreatif. Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu pendekatan utama.
“Harapan kami, ke depan sektor pariwisata benar-benar menjadi bidang unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian daerah. Kami ingin para penggiat wisata, pelaku ekraf, serta semua stakeholder bisa terlibat aktif, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan program. Dengan kolaborasi yang kuat, sektor ini bisa berkembang pesat di Kukar,” pungkasnya.
Dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang bertumbuh di sebelah barat Kukar, geliat pariwisata dan ekraf lokal perlu bersiap menyambut peluang besar. Pemerintah daerah melihat hal ini sebagai momentum, bukan ancaman. Dan bila strategi berjalan sesuai rencana, Kukar bukan hanya akan menjadi tujuan singgah, tapi destinasi utama di Kalimantan Timur. (advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)