TENGGARONG – IRMA Ramadhan Fair 2025 secara resmi dibuka pada Sabtu malam, 22 Maret 2025, di halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Tenggarong. Acara ini didukung penuh oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai bagian dari upaya pengembangan wisata dan pembinaan generasi muda melalui pelestarian budaya Islami di daerah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Ahmad Ivan, menyampaikan bahwa IRMA Ramadhan Fair 2025 akan berlangsung selama enam hari, dari tanggal 22 hingga 27 Maret 2025, dengan menghadirkan berbagai perlombaan dan kegiatan bernuansa Islami yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Salah satu acara yang paling menyita perhatian publik adalah Lomba Bergerakan Sahur, yang tahun ini mengalami peningkatan dalam jumlah peserta. Tidak hanya dibuka untuk kategori umum, lomba ini juga mengundang enam kecamatan secara khusus, sehingga total peserta mencapai 11 grup.
“Kami berharap tahun depan semakin banyak kecamatan yang turut ambil bagian agar suasana semakin meriah,” ujar.
Lomba Begerekan Sahur dibuka dengan penampilan memukau dari grup Teratai Krucil asal Kecamatan Tenggarong, yang menyuguhkan kekompakan luar biasa melalui harmonisasi rebana dan vokal yang solid.
Disusul oleh Kopassus Bergendangan Junior dari Kecamatan Loa Janan, yang sangat penuh energi lewat permainan rebana dinamis dan koreografi atraktif.
Kemudian, Sri Muntai dari Kecamatan Muara Muntai menghadirkan koreografi penuh kreativitas, sementara grup Al Bha Ha Sa dari Tenggarong berhasil memikat penonton dengan permainan vokal dan ritme rebana yang variatif.
Dari Kecamatan Muara Kaman, grup Benamang Kiwa tampil dengan tempo unik yang memberikan warna tersendiri dalam kompetisi. Nur Raya dari Anggana menyuguhkan suasana syahdu lewat lantunan shalawat yang lembut, lalu Al Bar dari Loa Janan mencuri perhatian dengan membawa kendaraan berbentuk naga sebagai elemen visual yang menarik.
Grup Asy-Syakur dari Loa Kulu menunjukkan keharmonisan rebana dengan lantunan shalawat merdu, diikuti Irla Al-Amin dari Tenggarong yang tampil bersemangat dengan irama cepat dan menggugah. CAH BKR dari Kota Bangun mempersembahkan sentuhan irama khas daerah mereka, dan Three All Zafaga dari Tenggarong menutup penampilan dengan penampilan spektakuler.
Usai tampil di panggung utama, seluruh grup peserta kemudian melakukan parade mengelilingi Kota Tenggarong, dimulai dari Jalan KH Dewantara dan berakhir kembali di titik finis di kawasan Teratai.
Tidak hanya sekadar kompetisi, Lomba Begerekan Sahur juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga serta sarana menjaga tradisi di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Dispar Kukar berharap dapat terus memperkuat identitas budaya dan religius daerah, sekaligus menjadikan Kukar sebagai salah satu destinasi unggulan wisata religi di Kalimantan Timur selama bulan suci Ramadhan. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)