SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranaterkini Nasional

Mengejar Target Penurunan Perkawinan Anak pada 2030

Sirana.id by Sirana.id
22 June 2025
in Nasional, Ranaterkini
0
ilustrasi anak-anak (generated by AI)

ilustrasi anak-anak (generated by AI)

0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perkawinan anak yang terjadi terus menerus dapat mengancam tercapainya bonus demografi. Oleh karena itu, pencegahan perkawinan anak merupakan bagian dari tujuan Pembangunan Indonesia melalui target RPJMN 2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) dengan target penurunan angka perkawinan anak menjadi 8,74% pada tahun 2024 dan 6,94% pada tahun 2030.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Herti Windya Puspasari bahwa pihaknya melakukan Penelitian terkait Model Pencegahan Perkawinan Anak di Indonesia yang memiliki tujuan umum yaitu untuk mengidentifikasi model-model pencegahan perkawinan anak di Indonesia.

“Tujuannya adalah untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing menuju bonus demografi dan juga Indonesia emas tahun 2045,” ucapnya dalam webinar tema “Peran Riset Kesehatan Remaja dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045” pada Selasa (17/06), dalam rilisnya di laman BRIN.

Riset tersebut dilakukan dengan menggunakan systematic literatur review, dengan merangkum hasil-hasil artikel penelitian dari publikasi ilmiah dari tahun 2018-2024. Kemudian melakukan Analisis Narrative Literature Review (NLR), yaitu suatu jenis tinjauan pustaka yang dilakukan dengan menyusun dan menyajikan hasil-hasil penelitian sebelumnya dalam bentuk narasi untuk menjawab tujuan penelitian. Serta dengan melakukan diskusi antara tim riset dengan narasumber ahli untuk masukan hasil penelitian.

baca juga: Perkawinan Anak itu Pelanggaran Serius, Bukan Sekadar Urusan Malu

Adapun hasil dari riset tersebut berdasarkan karakteristik metode penelitian maka didapat bahwa studi kualitatif merupakan paling terbanyak dalam artikel yang telah dianalisa dan lokasi penelitian yang terbanyak adalah di desa.

“Hasil penelitian kami secara garis besar terkait kebijakan tentang perkawinan anak di Indonesia yaitu adanya penekanan pendewasaan usia perkawinan, implementasi Kebijakan Perkawinan Anak, kebijakan pencegahan perkawinan anak secara lokal,” terang Herti.

Sebelumnya, UU No. 1 Tahun 1974 mengatur batas usia minimal 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk Perempuan kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, batas usia minimal untuk menikah adalah 19 tahun baik bagi laki-laki maupun perempuan. Meski demikian banyak dispensasi nikah yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama sehingga perkawinan anak atau pernikahan dini tetap terjadi.

Dari hasil artikel yang telah dianalisis didapatkan bahwa faktor penyebab perkawinan anak di Indonesia adalah kemiskinan, disparitas ekonomi, Pendidikan rendah, nilai sosial budaya, tekanan keluarga dan Masyarakat, minimnya akses pendidikan seksual dan reproduksi, seks pranikah, dan rendahnya regulasi. Pendidikan yang rendah itu akibat dari kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas atau pemahaman tentang dampak negatif dari perkawinan anak berkontribusi pada kejadian perkawinan anak. Aspek nilai-nilai budaya dan sosial biasanya terdapat pada beberapa daerah, yaitu biasanya perkawinan anak masih dianggap sebagai bagian dari tradisi atau cara untuk menjaga kehormatan keluarga.

Tekanan keluarga dan masyarakat biasanya seringkali terjadi pemaksaan pada anak atau remaja, terutama perempuan, untuk menikah muda. Hal ini bisa dikarenakan alasan kehormatan keluarga, pelestarian harta, atau transaksi sosial ekonomi antar keluarga. Adapun akses terhadap Pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi akibat kurangnya akses terhadap informasi dan pendidikan tentang seksualitas. Masalah kesehatan reproduksi termasuk kehamilan di luar nikah yang terkadang mendorong perkawinan anak atau pernikahan dini sebagai Solusi sosial.  Lemahnya regulasi atau kepatuhan hukum biasanya dikarenakan lemahnya penegakan hukum.

Identifikasi dan analisis model pencegahan perkawinan anak yang dilakukan di desa antara lain kolaborasi aparat desa, bidan desa dan perawat desa untuk mengidentifikasi dan melakukan pencegahan melalui edukasi dan konseling. Kemudian peran dan keterlibatan keluarga melalui komunikasi interpersonal, pendampingan remaja dan optimalisasi karang taruna.

Selain itu dilakukan pengembangan konsep diri remaja melalui program sekolah, pendidikan kesehatan dan reproduksi melalui video, pamflet serta konseling di sekolah, pemberdayaan wali kelas sebagai pendamping siswa untuk edukasi dan konseling mengenai kesehatan dan reproduksi dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak serta peningkatan kesejahteraan keluarga melalui program sekoper (sekolah perempuan) dan optimalisasi peran kader SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak).

Adapun identifikasi dan analisis model pencegahan perkawinan anak yang dilakukan di kota antara lain peningkatan peran kader untuk pencegahan perkawinan anak serta edukasi, sosialisasi, dan konseling di sekolah mengenai dampak perkawinan anak dan pencegahannya.

Herti menyampaikan bahwa rumusan draft model pencegahan perkawinan anak di Indonesia dilakukan melalui aspek pendekatan struktur, kultur dan proses sosial. Pendekatan melalui aspek struktur meliputi pendewasaan umur perkawinan anak, kebijakan pencegahan perkawinan anak dari pemerintah pusat dan daerah, sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi kebijakan pencegahan perkawinan anak sampai tingkat kota/desa dan kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Kemudian pendekatan yang melalui aspek kultur antara lain dilihat dari pendekatan budaya melalui identifikasi budaya, keterlibatan masyarakat, pendekatan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Sedangkan pendekatan proses sosial melibatkan peran masyarakat, keluarga dan sekolah. Peran masyarakat antara lain melakukan gerakan stop perkawinan anak melalui edukasi dan konseling dengan mengoptimalkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, kader SAPA dan karang taruna. Adapun peran keluarga meliputi peningkatan kesejahteraan keluarga dan pendidikan orangtua, dan peran komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak. Kemudian peran sekolah antara lain adalah pengembangan konsep diri remaja melalui kurikulum sekolah, optimalisasi peran guru khususnya wali kelas. “Dan yang paling penting adalah penyebarluasan informasi mengenai dampak perilaku seks bebas seperti kehamilan tak diinginkan serta dampak perkawinan anak melalui berbagai media di masyarakat, keluarga dan sekolah,” imbuh Herti

Di akhir paparannya, Herti menyampaikan bahwa pendekatan struktur mengalami kendala pada implementasi kebijakan yang berkaitan dengan komitmen, budaya dan anggaran wilayah setempat. Adapun pendekatan kultur masih jarang dilakukan karena intervensi budaya memerlukan pendekatan khusus dan hasilnya biasanya tidak dirasakan langsung.

“Pendekatan proses sosial paling banyak dilakukan melalui metode sosialisasi, konseling dan edukasi dengan keluarga dan sekolah serta memberdayakan masyarakat melalui organisasi non pemerintah juga mengoptimalkan program Pusat Informasi Konseling Remaja untuk mencegah perkawinan anak di Indonesia, namun pendekatan proses sosial ini, masih memerlukan konsistensi,” tutup Herti. (sirana.id)

Tags: kaltimperkawinanperkawinan anak
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

ilustrasi sawah di Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur

Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit

11 September 2025
Acara Adat peletakan batu pertama TPS3R oleh tokoh adat Derawan
Kalimantan Timur

RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan

11 September 2025
Dayang Donna faroek saat konferensi pers KPK (sirana.id)
Kalimantan Timur

Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

10 September 2025
Next Post
(Ilustrasi pengelolaan dana/freepik)

DPMD Kukar Tegaskan Transparansi Dana Desa Wajib Dilaksanakan demi Akuntabilitas

(Ilustrasi koperasi desa/Istimewa)

DPMD Kukar Targetkan Seluruh Koperasi Merah Putih Kantongi Akta Notaris Akhir Juni 2025

(Ilustrasi pedesaan/Freepik)

DPMD Kukar Intensif Dampingi Desa Revisi RPJM Desa, Target Selesai Juli 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

ilustrasi sawah di Kutai Kartanegara

Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit

4 hours ago
Acara Adat peletakan batu pertama TPS3R oleh tokoh adat Derawan

RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan

4 hours ago
Dayang Donna faroek saat konferensi pers KPK (sirana.id)

Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

1 day ago
Anak Gajah Tari yang ditemukan mati (Foto: TN Tesso Nilo)

Selamat Jalan Gajah Tari, si Penyuka Gula Merah

1 day ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Nelayan dan kapal tongkang di Teluk Balikpapan (Foto: Nofiyatul Chalimah)

Memperjuangkan Kehidupan di Teluk Balikpapan dan Ambisi Pembangunan IKN

19 February 2025

Topik

adat anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kebun sawit kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara maratua masyarakat adat muara badak muara kaman orangutan pantai maratua pekerja perempuan perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman walhi kaltim wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit
  • RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan
  • Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved