Tenggarong – Kutai Kartanegara masih memiliki peluang besar dalam sektor peternakan hewan besar. Untuk itu, hal ini terus dikejar. Apalagi, jika ibu kota nusantara (IKN) sudah benar-benar pindah, kebutuhan daging akan tinggi. Sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur, Kukar harus bisa mengejarnya.
Untuk peternakan ayam, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara Muhammad Taufik mengatakan, Kukar sudah swasembada. Artinya ayam-ayam dari Kukar sudah didisitribusikan untuk kebutuhan daerah lain.
“Yang belum swasembada daging hewan besar. Seperti sapi,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan daging merah ini pun, sapi-sapi dari luar didatangkan. Agar tak melulu mendatangkan ternak dari luar, maka dari itu, potensi peternakan ini harus didorong. Beragam inovasi harus dicoba. Mengingat, dengan lahan yang luas dan dukungan sumber daya alam yang melimpah, daerah ini berpeluang besar untuk mengembangkan sektor peternakan sebagai salah satu andalan perekonomian dan ketahanan pangan lokal.
Beberapa inovasi pun sudah dilakukan dan terus dikembangkan. Seperti menggunakan lahan eks tambang untuk peternakan dan juga pengembangan peternakan di lahan sawit dan sebagainya. Sebab, potensi pasar untuk daging sapi dan kambing di Kukar juga tinggi, mengingat permintaan yang terus meningkat di pasar lokal, terutama saat perayaan hari besar keagamaan. Selain itu, harga jual daging sapi dan kambing yang stabil menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mulai beternak.
Dengan potensi alam yang mendukung dan dukungan dari pemerintah daerah, peternakan sapi dan kambing di Kukar diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Upaya pengembangan yang berkelanjutan di sektor ini juga akan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. (advertorial/Diskominfo Kukar)