TENGGARONG — IRMA Ramadhan Fair 2025 kembali menghadirkan semangat kolaborasi budaya dan ekspresi visual melalui Lomba Videografi. Kompetisi yang digelar di halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, ini menjadi ruang kreatif bagi generasi muda Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menyalurkan ide sekaligus menampilkan identitas lokal.
Dengan durasi maksimal tiga menit, para peserta ditantang mengangkat tema “Islam, Kreativitas, dan Kearifan Lokal” lewat pendekatan sinematografi yang kuat. Hasilnya, beragam karya bermunculan: mulai dari dokumentasi aktivitas ibadah, semarak bazar Ramadan, hingga tradisi sahur keliling yang menjadi kekhasan Ramadan di Kukar.
Pelaksana tugas Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Ahmad Ivan, mengatakan lomba ini dirancang sebagai panggung aktualisasi sekaligus promosi budaya daerah yang dikemas secara modern.
“Kami ingin menjadikan ajang ini sebagai platform bagi anak muda Kukar untuk mengaktualisasikan diri. Mereka tidak hanya menampilkan kreativitas, tetapi juga memperkenalkan budaya dan nilai-nilai keislaman kepada khalayak luas,” kata Ivan.
Antusiasme peserta terlihat dari kualitas karya yang dikirimkan. Beberapa video dinilai memiliki nilai produksi tinggi dan berpotensi menjadi materi promosi wisata religi Kukar. Narasi kuat, visual yang tajam, serta pesan yang mengena menjadikan karya-karya ini tak sekadar tontonan, tapi juga sarana edukasi dan promosi budaya.
Setelah melalui proses kurasi oleh tim juri profesional, tiga pemenang diumumkan:
-Juara I diraih oleh Muhammad Ardinanda (@nandaac13), yang memotret sisi religius dan humanis Ramadan di Tenggarong dengan storytelling menyentuh dan sinematografi memukau.
-Juara II diraih Ahmad Muzakkir (@amzkkr_), lewat visualisasi Ramadan yang tenang dengan transisi lembut dan gradasi warna harmonis.
-Juara III dimenangkan oleh M. Zaka Dinata (@zakadnta), yang menyoroti kolaborasi pemuda dan UMKM lokal dalam semangat kebersamaan selama bulan suci.
“Tahun ini, kualitas karya sungguh luar biasa. Tak hanya menarik secara visual, tapi juga kaya makna. Ini membuktikan bahwa Kukar punya potensi besar di sektor ekonomi kreatif,” ujar Ivan.
Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang mendapat uang pembinaan, akses pelatihan lanjutan, dan peluang terlibat dalam produksi konten promosi pariwisata Kukar.
Ivan berharap lomba ini menjadi pemantik semangat bagi anak muda untuk terus berkarya dan berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui jalur kreatif.
“Lewat ajang ini, kami ingin menunjukkan bahwa dakwah, pelestarian budaya, dan pengembangan ekonomi kreatif bisa berpadu dalam satu karya yang inspiratif,” tuturnya. (Advertorial/ Dinas Pariwisata Kukar)