Kampung Payung Payung Maratua, menjadi satu-satunya perwakilan Kalimantan Timur yang berhasil masuk 15 besar, dalam Lomba Desa Wisata Nasional Kategori 1. Kampung berlokasi di Pulau Maratua, Berau ini menyimpan keindahan alam, terutama baharinya.
Kampung ini juga menjadi pintu gerbang Pulau Maratua via udara dan juga laut via Tarakan, Kalimantan Utara. Mayoritas, warga payung payung adalah nelayan. Dahulu, ikan asin jadi komoditas andalan warga di sini untuk dijual ke luar pulau. Namun, dengan masuknya listrik dan sistem penyimpanan ikan yang lebih maju, ikan segar banyak diburu di kampung ini.
Dari empat kampung di Pulau Maratua, yaitu Teluk Alulu, Teluk Harapan, Payung Payung, dan Bohe Silian, kampung yang paling banyak memiliki resort adalah Payung Payung. Pariwisata pun telah mengubah kampung yang menjadi lokasi Bandara Maratua itu.
Payung Payung bergegas berbenah. Sektor wisata, mereka kejar. Resort-resort telah berdiri di kampung ini dan akan bertambah banyak lagi. Kampung ini juga jadi gerbang udara bagi pengunjung yang datang via pesawat. Selain itu, juga gerbang pengunjung dari Tarakan, Kalimantan Utara. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batu Payung yang merupakan Pokdarwis dari Kampung Payung Payung pun pernah menyabet juara 1 Lomba Pokdarwis 2023 se-Kalimantan Timur.
Kata Kepala Kampung Payung Payung, Rico, dahulu sekitar 20 tahun lalu, Payung Payung adalah kampung dengan pelaku bom ikan paling banyak di Pulau Maratua. Tiap hari bunyi bom terdengar di pantai depan halaman kampung. Ikan-ikan yang terkena bom ikan pun, siap diangkut ke pulau dan dijadikan ikan asin.
“Tetapi, sejak adanya pariwisata nelayan mulai berkurang mengebom ikan,” kata dia.
Selain mereka menyadari keindahan terumbu karang yang jadi daya tarik, mereka juga khawatir melukai para penyelam. Pokdarwis juga bergerak, mempromosikan keindahan pulau, dan membuat banyak yang mulai melirik sektor wisata sebagai sumber nafkah. Meskipun, nelayan masih jadi profesi utama.
“Kalau nelayan kan juga penting buat memasok ikan-ikan segar. Ikan-ikan kita banyak dicari,” sambungnya.
Setidaknya ada sepuluh destinasi wisata di Kampung Payung-Payung Maratua. Sepuluh destinasi ini tak melulu pantai dan air. Tetapi ada juga jalur trekking dan juga goa. Selain itu, aneka penginapan dari yang murah hingga jutaan juga ada di kampung ini.
Selain mempromosikan keindahan kampungnya, Rico juga memaparkan, Pokdarwis mereka turut bekerja melakukan bersih-bersih pantai dan juga melakukan transplantasi terumbu karang. Mereka juga melakukan kampanye-kampanye penangkapan ikan yang lebih ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan di wilayah ini. (ffy/sirana.id)
Baca juga: Pariwisata, Maratua, dan Keresahan di Belakangnya















