SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ceritarana

Indonesia Punya 339 Ramuan Atasi Dismenore atau Nyeri Haid

Sirana.id by Sirana.id
26 August 2024
in Ceritarana
0
ilustrasi menstruasi (Sumber: Freepik)

ilustrasi menstruasi (Sumber: Freepik)

0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Ratusan ramuan dari tanaman obat dari Indonesia, telah diketahui peneliti, dapat atasi dismenore atau nyeri haid. Hal ini disampaikan Lucie Widowati, Peneliti Ahli Utama di Organisasi Riset Kesehatan (ORK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam Webinar Bincang Riset V pada Selasa (20/08), Lucie memaparkan soal Pemanfaatan Ramuan dan Tanaman Obat untuk Gangguan Haid.

“Di Indonesia, riset terhadap tumbuhan obat dan jamu telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Dari 405 etnis dan 2.354 Hattra (penyehat tradisional), dihasilkan sekitar 30.000 ramuan dari 34 provinsi untuk 77 keluhan kesehatan. Data ini dapat dikaji secara ilmiah untuk pengembangan formula jamu yang potensial sebagai terapi,” tegas Lucie seperti dalam keterangan tertulis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Untuk dismenore, data empiris menunjukkan bahwa dari 2015 hingga 2017, telah diidentifikasi 339 ramuan dari 73 etnis di 24 provinsi, dengan 123 spesies tanaman obat. Delapan di antaranya sering digunakan di berbagai provinsi dan etnis, yaitu kunyit, jahe, henna, sambiloto, asam jawa, sirih, sereh, dan handeleum.

Lucie juga menyampaikan bahwa tanaman-tanaman tersebut telah memiliki data uji pra-klinik dan beberapa di antaranya telah diuji klinis pada manusia. Tanaman seperti jahe, sereh, serta jamu kunir-asem dikenal luas di Indonesia sebagai solusi herbal untuk gangguan haid.

Menurut data Dysmenorrhea Market Report 2023 – 2032, prevalensi dismenore terus meningkat. Hal ini menunjukkan perlunya pengembangan produk yang efektif dengan efek samping minimal, seperti obat dari bahan alami.

“Obat-obatan konvensional seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) memiliki efek samping pada lambung. Oleh karena itu, diperlukan produk alami yang dapat menjadi alternatif,” harap Lucie.

Produk pasar untuk gangguan haid saat ini sudah banyak, tetapi produk seperti Kiranti yang sudah beredar lebih dari 20 tahun dapat dijadikan model untuk pengembangan formula jamu dismenore.

“Pengembangan jamu untuk dismenore berdasarkan data etnofarmakologi harus mempertimbangkan keamanan, manfaat, dan rasionalitas formula. Efek farmakologis seperti antiinflamasi, analgesik, antikonvulsan, atau peningkatan endorfin sangat penting dalam hal ini,” ujarnya.

Lucie menutup paparannya dengan menyampaikan beberapa kriteria penting dalam memilih tanaman obat untuk kajian formula, yaitu pandangan empiris, kemudahan budidaya, keberlanjutan lingkungan, stabilitas kandungan kimia, serta potensi pasar yang luas. Selain itu, tanaman tersebut harus aman, bukan impor, dan tidak memiliki kontraindikasi.

Apa Itu Dismenore?

Dismenore, atau nyeri haid, adalah istilah medis untuk kondisi nyeri yang terjadi selama menstruasi. Kondisi ini ditandai dengan kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi. Pada beberapa wanita, dismenore dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Angka kejadian dismenore pada wanita usia produktif berkisar antara 45% hingga 95%, dengan prevalensi sekitar 60% hingga 75% pada remaja. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa lebih dari 50% wanita di berbagai negara mengalami dismenore. Di beberapa negara, prevalensi dismenore tercatat sebagai berikut: Swedia 72%, Amerika Serikat 90%, Kuwait 85,6%, dan Indonesia 64,5%, di mana 54,89% di antaranya mengalami dismenore berat.

beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk dismenore, antara lain perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, tingkat stres yang tinggi, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Dismenore disebabkan oleh peningkatan prostaglandin uterus yang berlebihan, yang menyebabkan peningkatan tonus dan kontraksi uterus. Jika tidak ditangani, dismenore dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti kecemasan, depresi, infertilitas, kehamilan ektopik, dan kista.

Dismenore terbagi menjadi tiga kategori: ringan, sedang, dan berat. Dismenore ringan tidak membatasi aktivitas sehari-hari dan tidak memerlukan penggunaan analgesik. Dismenore sedang mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan membutuhkan analgesik untuk mengurangi nyeri. Sedangkan dismenore berat sangat membatasi aktivitas dan tidak merespons analgesik, seringkali disertai gejala lain seperti muntah atau pingsan.

Penanganan dismenore dapat dilakukan secara konvensional, melalui obat bahan alam, pemberian suplemen, serta metode non-farmakologis seperti kompres panas, relaksasi pernapasan, dan yoga.

Tags: menstruasiobat haid
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

ilustrasi perempuan dan UMKM di Samarinda, Kalimantan Timur (Sirana.id)
Ceritarana

UMKM Pilihan Saat Perempuan Ingin Berdaya Namun Memikul Beban Ganda 

12 August 2025
Pesut Mahakam yang terekam dalam pemantauan (foto: YK RASI)
Ceritarana

Hidup Ribuan Tahun untuk Pesut Mahakam dan Masyarakat Pela

30 July 2025
ilustrasi anak yang bermain di Pesisir Pulau Maratua, Kalimantan Timur
Ceritarana

Ada Puluhan Ribu Pekerja Anak di Kalimantan Timur dan 70 Persen Tak Dibayar

23 July 2025
Next Post
Kapal ponton bermuatan batu bara di Teluk Balikpapan (Sirana.id)

Perubahan Iklim, Gen Z Kalimantan, dan Kota Hijau

Ilustrasi (sumber: Remotivi)

Mencari Cara Melindungi Perempuan Kaltim dari Kekerasan

ilustrasi wilayah Samarinda (dok: Sirana.id)

Papan Sempit di Kalimantan Timur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

ilustrasi sawah di Kutai Kartanegara

Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit

3 hours ago
Acara Adat peletakan batu pertama TPS3R oleh tokoh adat Derawan

RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan

3 hours ago
Dayang Donna faroek saat konferensi pers KPK (sirana.id)

Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

1 day ago
Anak Gajah Tari yang ditemukan mati (Foto: TN Tesso Nilo)

Selamat Jalan Gajah Tari, si Penyuka Gula Merah

1 day ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Nelayan dan kapal tongkang di Teluk Balikpapan (Foto: Nofiyatul Chalimah)

Memperjuangkan Kehidupan di Teluk Balikpapan dan Ambisi Pembangunan IKN

19 February 2025

Topik

adat anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kebun sawit kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara maratua masyarakat adat muara badak muara kaman orangutan pantai maratua pekerja perempuan perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman walhi kaltim wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit
  • RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan
  • Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved