TENGGARONG – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen meningkatkan kemandirian pemuda melalui program Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM). Pada 15–17 Mei 2025 mendatang, Dispora Kukar akan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan teknis yang terbagi dalam empat bidang kejuruan, yaitu tata boga, make up artist (MUA), barber (pangkas rambut), dan kerajinan tangan berbahan akrilik (handcraft). Pelatihan ini menargetkan 100 peserta dengan kuota 25 orang per kelas.
Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan pemuda sekaligus memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mendorong peserta untuk membuka usaha sendiri setelah pelatihan selesai. Ini sejalan dengan visi Kukar Idaman, khususnya program Kukar Siap Kerja,” ujarnya.
Dispora Kukar mengalokasikan 10–20% kuota bagi pemuda dari keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas yang telah terdata dalam sistem daerah. Sementara itu, peserta lainnya akan direkomendasikan oleh kecamatan dan organisasi kepemudaan setempat. “Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan ke setiap desa dan kecamatan. Harapannya, peserta yang terpilih benar-benar memiliki potensi dan kebutuhan untuk mengembangkan usaha,” tambah Dery.
Agar pelatihan berjalan efektif, Dispora Kukar menggandeng dua narasumber berpengalaman di bidang kewirausahaan, yaitu Rifyanto Bakri dan Muhammad Slamet. Keduanya telah aktif membimbing peserta Klinik WPM sejak awal tahun dan memiliki rekam jejak sebagai mentor dalam berbagai pelatihan pemuda.
“Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan wirausaha-wirausaha muda Kukar yang mandiri, produktif, dan berdaya saing. Dengan begitu, mereka dapat berkontribusi dalam menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Dery.
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya Dispora Kukar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah, sekaligus memberikan akses pelatihan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (Advertorial/Dispora Kukar)