Kutai Kartanegara – Sepanjang 2025, lima program pengembangan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif akan digelar, berfokus pada pelatihan berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan sertifikasi profesi. Hal ini untuk menghadapi tantangan industri pariwisata yang kian dinamis. Maka dari itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) lokal.
Kecamatan Muara Badak dan Sebulu menjadi dua titik prioritas program. Di Muara Badak, pelatihan akan menyasar para pengelola wisata pantai, dengan materi yang mencakup pengelolaan daya tarik wisata (DTW), standar keamanan dan keselamatan, hingga pengelolaan lingkungan.
“Kami ingin para pelaku wisata benar-benar memahami standar kerja profesional. Jadi, wisatawan tidak hanya terhibur, tapi juga merasa aman dan nyaman,” ujar Antoni Kusbiantoro, Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar.
Sementara itu, di Kecamatan Sebulu, Dispar akan memulai langkah dengan survei potensi ekonomi kreatif. Usulan masyarakat setempat, seperti pelatihan fotografi dan videografi, menjadi pertimbangan program lanjutan yang dijadwalkan berlangsung pada 2026.
Selain pelatihan, Dispar Kukar juga menargetkan sertifikasi profesi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Profesi seperti resepsionis hotel dan videografer akan menjadi prioritas untuk mendapatkan pengakuan resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Dengan sertifikasi, pelaku industri ini tidak hanya punya skill, tapi juga diakui secara nasional. Ini penting agar mereka lebih siap bersaing di luar daerah,” tambah Antoni.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Kukar untuk memperkuat ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga kualitas pelakunya. Harapannya, sektor ini bisa tumbuh lebih profesional, inklusif, dan berkelanjutan. (Advertorial/Dinas pariwisata kukar)