Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus mendorong program-program ketahanan pangan, termasuk mengoptimalkan lahan pertanian yang tersisa dan meningkatkan kapasitas petani lokal. Melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, mereka menargetkan peningkatan produksi pangan lokal, seperti padi, jagung, dan sayuran.
Meningkatkan ketahanan pangan di Kutai Kartanegara tentu bukan tugas mudah. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi penting untuk menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan, di tengah tekanan dari ekspansi industri ekstraktif.
Namun, Kukar sudah menorehkan capaiannya di isu ketahanan pangan di Kaltim.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur telah mencatat Kabupaten/kota dengan produksi cabai besar terbanyak berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten ini berkontribusi sebesar 59,28 persen terhadap total produksi cabai besar Kaltim. Sedangkan, kecamatan penghasil cabai besar terbesar adalah Kecamatan Tenggarong Seberang dengan produksi sebesar 233,25 ton.
Wilayah ini tidak hanya jadi penghasil cabai. Tapi juga beras dan aneka pangan lainnya. Bahkan ayam pun sudah swasembada. Hanya saja, untuk memastikan keberlanjutan itu, penting untuk memastikan kebutuhan petani dan kendala petani teratasi.
“Ketahanan Pangan di masa depan itu rentan dan jadi isu penting. Maka dari itu, penting kita untuk menguatkan petani,” jelas Ketua DPRD Kukar Junaidi.
Maka dari itu, penting untuk turut memerhatikan kebutuhan petani dalam tata kelola anggaran pemerintah kabupaten Kukar. Baik urusan irigasi, pupuk, jalan tani, dan sebagainya, harus diperhatikan.
Dengan kemudahan itu, akan meningkatkan produksi pangan. Petani akan sejahtera dan ketahanan pangan di Kukar akan kuat. (Advertorial/Diskominfo Kukar)