Tahun ini, ada 58 sekolah di Kalimantan Timur mendapat gelar adiwiyata. Angka itu terdiri dari 19 Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 39 Sekolah Adiwiyata Nasional. Jumlah ini, sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 57 sekolah saja.
Dalam prosesnya, sebanyak 77 sekolah dari 8 kabupaten/kota di Kaltim mengikuti proses validasi dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Adiwiyata Provinsi. Dari jumlah tersebut, 75% usulan berhasil memperoleh penghargaan, terdiri dari 19 Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 39 Sekolah Adiwiyata Nasional. Dalam hal ini, Kaltim pun berhasil menempati peringkat ke-5, dengan Kota Balikpapan meraih peringkat ke-2 sebagai daerah dengan jumlah Sekolah Adiwiyata terbanyak di Indonesia.
Sejauh ini, Provinsi Benua Etam telah berhasil mencetak 1.712 Sekolah Adiwiyata sejak tahun 2008 hingga 2024. Namun, jumlah ini masih baru mencakup 49% dari total 3.517 sekolah yang ada tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Penghargaan Adiwiyata merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan sekolah dalam mewujudkan penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBHLS). Hal ini juga menunjukkan bahwa gerakan PBLHS semakin meluas dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Wakil Menteri KLHK Alue Dohong mengatakan bahwa di tengah tantangan pengelolaan lingkungan hidup yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan di sekolah memiliki peran yang sangat krusial. Pendidikan lingkungan tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, sikap peduli, dan keterampilan serta perilaku yang merupakan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.
“Dengan membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan, kita dapat menciptakan kader adiwiyata yang akan menjadi agen perubahan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Wamen Alue Dohong juga menegaskan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam merubah perilaku, membentuk karakter, dan menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli akan lingkungan hidup. Ia menjelaskan pendidikan lingkungan dapat berupa proses yang berkelanjutan dan sangat penting untuk masa depan planet kita.
“Semakin dini kita mulai menanamkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, semakin besar peluang kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik, serta lingkungan yang lestari dan berkelanjutan,” ungkapnya. (Sirana.id)