Dua mahasiswa viral karena video menaiki seekor penyu Pulau Derawan, Kalimantan Timur. Karena viral dan mendapat kecaman berbagai pihak, mereka pun meminta maaf.
Kepada media, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari yang berwenang dan pelaku pariwisata di Derawan untuk melakukan sosialisasi. Sehingga, bisa membangun kesadaran masyarakat
“Langkah-langkah ini diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi,” lanjutnya.
Soal penyu, Pulau Derawan adalah salah satu destinasi untuk berinteraksi dengan penyu secara langsung. Meskipun penyu bisa ditemui dengan mudah di Kepulauan Derawan dan Sekitarnya. Tetapi, semua jenis penyu di Indonesia telah dilindungi. Publik harus tahu, bahwa kehidupan penyu itu sudah berat. Bahkan sejak dalam telur.

Penyu termasuk target konservasi dari pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Sekitarnya (KKP3K-KDPS) serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam di Pulau Sangalaki dan Semama. Ada 6 dari 7 spesies penyu di dunia di sini yaitu: 1) Penyu Belimbing (Dhermocelis coriacea); 2) Penyu Kemp’s Ridley (Lepidochelyn olivaceae); 3) Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata); 4) Penyu Pipih (Natator depressa); 5) Penyu Hijau (Chelonia mydas); 6) Penyu Tempayan (Caretta caretta) Pulau-pulau tempat peneluran penyu terbesar di Berau, yaitu: Pulau Bilang-bilangan, Pulau Sangalaki, Pulau Mataha, Pulau Belambangan, Pulau Derawan, Pulau Semama, dan Pulau Sambit.
Sekali bertelur, penyu bisa menghasilkan ratusan telur. Jika tak ada predator baik hewan maupun manusia, telur yang dipendam ibu penyu di pasir, akan menetas menjadi tukik. Namun, kemungkinannya hanya sekitar 80 persen. Perjalanan tukik menjadi dewasa juga tak mudah. Ancaman mulai dari kondisi lingkungan hingga predator masih menghantui. Bisa satu tukik berbanding seribu, yang bisa hidup sampai besar. Tak sedikit juga mereka memiliki luka. Sebabnya, terkena baling-baling speedboat atau serangan predator. (sirana.id)