TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan terobosan besar dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui penyerahan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) senilai Rp47,49 miliar dari Kementerian Pertanian RI. Acara seremonial yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Bupati Edi Damansyah di Desa Rampanga, Sabtu (12/4), dihadiri oleh unsur muspida, para kepala dinas, serta ratusan petani dari berbagai kecamatan.
Muhammad Taufik, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, menyatakan dengan bangwa bahwa paket bantuan ini merupakan yang terbesar yang pernah diterima daerahnya. “Tidak hanya 12 traktor roda empat, kami juga menerima 24 traktor roda dua, 10 unit rotavator, 12 drone canggih untuk pemantauan lahan, hingga 13 combine harvester,” papar Taufik dengan detail.
Program yang menyasar optimalisasi 2.392 hektar lahan rawa di empat kecamatan ini dinilai sebagai game changer bagi sektor pertanian Kukar. “Dengan teknologi ini, kami bisa meningkatkan IP dari 100 menjadi 300, artinya panen bisa tiga kali setahun,” jelas Taufik antusias. Kecamatan Marang Kayu mendapat alokasi terbesar seluas 960 hektar, disusul Anggana (702,65 ha), Samboja (338,7 ha), dan Tenggarong (153 ha).
Bupati Edi Damansyah dalam pidatonya menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen nasional untuk swasembada pangan. “Kami bekerja sama dengan Kodim setempat untuk memastikan program ini tepat sasaran dan tepat waktu,” tegas Edi. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab telah menyiapkan skema pendampingan intensif oleh penyuluh pertanian untuk memastikan petani bisa mengoperasikan alat-alat modern ini dengan baik.
Untuk mengatasi kendala pembiayaan, Pemkab menggandeng Bankaltimtara melalui program Kredit KUKAR IDAMAN dengan bunga ringan. “Setiap petani bisa mengakses hingga Rp50 juta dengan proses mudah,” jelas Edi sambil menyebut ini sebagai bentuk nyata pemerataan ekonomi.
Acara yang diwarnai demo penggunaan drone dan traktor ini mendapat sambutan meriah dari petani. Salah satu petani milenial, Ahmad (25), mengaku antusias: “Dengan alat ini, kerja kami lebih ringan dan hasilnya lebih maksimal.” Diharapkan program ini tidak hanya meningkatkan produksi padi, tapi juga menarik minat generasi muda untuk bertani.
Pemkab berkomitmen akan melakukan evaluasi bulanan untuk memastikan program berjalan optimal. “Target kami tahun depan Kukar bisa menjadi lumbung padi Kalimantan Timur,” tutup Edi penuh harap. (Advertorial/Diskominfo Kukar)