SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranamendalam

Jika Laut Tercemar, Makanan Kita Pun Tercemar

Sirana.id by Sirana.id
27 September 2024
in Ranamendalam
0
Ilustrasi makanan dari hasil laut (Sirana.id)

Ilustrasi makanan dari hasil laut (Sirana.id)

0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Laut dan daratan merupakan sumber makanan penting bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Di banyak negara, terutama negara kepulauan seperti Indonesia, laut mempunyai peran penting dalam menjamin ketahanan pangan.

“Sayangnya, lautan sering berfungsi sebagai tempat pembuangan unsur kimia berbahaya dan ditransfer ke organisme hidup, yang pada akhirnya didistribusikan ke dalam siklus makanan,” ujar Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari, Kamis, (26/9), seperti dilansir dari laman BRIN.

Menurutnya beberapa bahan kimia penting bagi manusia dalam konsentrasi rendah, namun dapat menjadi racun jika berlebihan. “Karenanya, unsur-unsur tersebut dalam sumber makanan perlu dikendalikan pada tingkat yang tidak melebihi batas,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Satriyo Krido Wahono. Menurutnya isu kontaminasi bahan kimia dalam siklus makanan selain berkaitan dengan keamanan pangan juga berpengaruh pada kualitas pangan.

“Kolaborasi dan riset keamanan pangan halal dan kualitas pangan perlu dikembangkan, termasuk pada teknologi deteksinya,” ungkap Satriyo.

Periset PRTPP BRIN, Tuti Hartati Siregar memaparkan salah satu unsur kimia yang sering ditemukan dalam kandungan makanan adalah arsen. Arsen sebagai mineral yang dikategorikan sebagai unsur yang kelimpahannya cukup rendah di kerak bumi. Sumbernya bisa berasal dari letusan gunung api, pestisida pertanian, residu pertambangan, industri, dan limbah buangan rumah tangga.

”Mineral tersebut dapat mengkontaminasi tanah, sungai, dan lautan, bahkan kandungannya dapat meningkat di lingkungan dengan adanya perubahan iklim global. Ini sekaligus menjadi jalur bagi arsen ditransfer dari lingkungan ke siklus makanan,” jelasnya.

Ia menyebut arsen di zaman kuno telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai pewarna cat, kain, dan wallpaper karena warnanya yang cerah dan menarik. Sementara di era industri dimanfaatkan untuk farmasi dan pengobatan tradisional, serta kosmetik.

“Seiring perkembangan zaman saat ini dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan, dan semikonduktor,” kata Tuti.

Dilihat dari regulasi pengendaliannya, standar arsen di Indonesia untuk bahan pangan ikan, siput, krustasea, echinodermata, reptil, dan amfibi adalah sebesar 0,25 (mg/kg) berdasarkan Peraturan Badan POM Nomor 5 tahun 2018. “Ini terhitung rendah jika dibandingkan dengan standar negara lainnya. Namun arsen tetaplah unsur yang beracun yang tidak seharusnya dimanfaatkan dalam kehidupan manusia,” tambahnya.

Menurutnya, rata-rata harian kandungan arsen pada makanan manusia harus diupayakan berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yaitu sebesar 2,1 (µg/kg-bw/day).

“Variasi diet dapat diterapkan untuk mengurangi asupan arsenik pada makanan yang dikonsumsi tubuh,” saran Tuti.

Dalam kesempatan yang sama, Foundation Director Centre for Applied Water Science, University of Canberra, Ross Thompson menegaskan bahwa kualitas air yang baik sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem. Pangan, air, dan energi berkaitan erat dengan sistem iklim, perekonomian lokal dan global, biodiversitas, dan kehidupan sosial.

Ia mencontohkan, Murray Darling Basin Australia yang luasnya ½ dari Indonesia menjadi area penting sektor pertanian yang menghasilkan beras dan buah-buahan. Basin memiliki arus masuk yang bervariasi dan pernah mengalami ancaman kekeringan.

“Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di Murray Darling Basin Australia, dilakukan berbagai langkah strategis dimulai tahun 2004 dengan pemisahan hak atas tanah dan air, pengembangan perdagangan air dalam skala terbatas, pengukuran dan efisiensi air. Tahun 2008 dilakukan program terpadu yang menilai tren kondisi ekologi di seluruh wilayah sungai, mengukur kondisi dasar dan metode yang ditetapkan. Tahun 2010 diterapkan prinsip best available science, dan 2012 fokus pada implementasinya,” jelas Ross.

 

Sedangkan untuk menyeimbangkan produksi hasil pertanian, lingkungan, dan nilai kultural sungai besar di Australia tersebut ia mengingatkan perlunya melestarikan nilai-nilai kearifan lokal melalui konektivitas, pengetahuan turun-temurun, tradisi panen dan perdagangannya, termasuk kompleksitas tata kelolanya. (Sirana.id)

Tags: BRINlautanmakanan lautseafood
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

salah satu lubang tambang di Kaltim yang berada tak jauh dari Bandara APT Pranoto Samarinda (Foto: Nofiyatul Chalimah)
Kalimantan Timur

Betapa Kaltim Kelimpungan dengan Puluhan Ribu Lubang Tambang Menganga

6 September 2025
udang hasil tambak di Kalimantan Timur (foto: nofiyatul chalimah)
Kalimantan Timur

Udang yang Menggiurkan dan Degradasi Mangrove di Kalimantan Timur

26 August 2025
ilustrasi perempuan dan UMKM di Samarinda, Kalimantan Timur (Sirana.id)
Ceritarana

UMKM Pilihan Saat Perempuan Ingin Berdaya Namun Memikul Beban Ganda 

12 August 2025
Next Post
ilustrasi wilayah Samarinda (dok: Sirana.id)

Ini Alasan Harus Kejar Target RTH Samarinda yang Ideal

diskusi para aktivis, budayawan, pemuda, dan media soal Pilkada di Kaltim. (sirana.id)

Saat Aktivis Bahas Pilkada Kaltim

Ilustrasi wilayah pesisir di Berau (Sirana.id)

Sedia Payung, Sebab Hujan Bakal Masih Sering Mengguyur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

ilustrasi sawah di Kutai Kartanegara

Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit

9 hours ago
Acara Adat peletakan batu pertama TPS3R oleh tokoh adat Derawan

RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan

10 hours ago
Dayang Donna faroek saat konferensi pers KPK (sirana.id)

Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

1 day ago
Anak Gajah Tari yang ditemukan mati (Foto: TN Tesso Nilo)

Selamat Jalan Gajah Tari, si Penyuka Gula Merah

1 day ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Tulisan yang menyambut di Maratua, saat turun dari speedboat di Pelabuhan umum Teluk Harapan, Maratua

Maratua Jazz 2024 Kembali Digelar, Catat Detailnya

15 October 2024

Topik

adat anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kebun sawit kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara maratua masyarakat adat muara badak muara kaman orangutan pantai maratua pekerja perempuan perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman walhi kaltim wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Angan Swasembada Beras Kaltim, Saat Lahan Pertanian Kian Sempit
  • RUPIAH, Agar Pengelolaan Sampah di Pulau Derawan Bisa Jadi Panutan
  • Dayang Donna Ditahan KPK Terkait Izin Usaha Pertambangan 2013-2018

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved