TENGGARONG — Lomba Bergerakan Sahur menjadi salah satu agenda paling mencuri perhatian dalam rangkaian IRMA Ramadhan Fair 2025. Digelar sejak 22 hingga 27 Maret, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi warga Kutai Kartanegara (Kukar), yang antusias menyaksikan deretan penampilan atraktif dari para peserta lintas kecamatan.
Pelaksana tugas Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Ahmad Ivan, menyebut tahun ini lomba diikuti oleh 11 grup.
“Tahun ini kami mengundang enam kecamatan secara khusus untuk berpartisipasi, ditambah peserta dari kategori umum. Ini membuat atmosfer lomba semakin semarak,” ujarnya.
Ivan berharap partisipasi tahun depan akan semakin luas, agar semangat kebersamaan sekaligus pelestarian budaya Islami bisa terus diperkuat.
Lomba dibuka dengan penampilan grup Teratai Krucil dari Tenggarong yang menyuguhkan harmonisasi rebana dan vokal yang solid. Disusul oleh Kopassus Bergendangan Junior dari Loa Janan yang tampil penuh energi dengan koreografi yang lincah.
Grup Sri Muntai dari Muara Muntai memberi sentuhan kreatif lewat gerakan dinamis, sementara Al Bha Ha Sa dari Tenggarong memikat penonton dengan variasi vokal dan ritme. Benamang Kiwa asal Muara Kaman tampil dengan tempo yang unik, sementara Nur Raya dari Anggana membawa nuansa shalawat yang lembut dan syahdu.
Grup Al Bar dari Loa Janan mencuri perhatian dengan kendaraan berbentuk naga, memberi warna berbeda dalam parade lomba. Penampilan dilanjutkan oleh Asy-Syakur dari Loa Kulu dan Irla Al-Amin dari Tenggarong yang memadukan permainan rebana dan lantunan shalawat yang menggugah.
CAH BKR dari Kota Bangun menghadirkan irama khas daerah, sebelum ditutup secara spektakuler oleh grup Three All Zafaga dari Tenggarong.
Usai tampil di hadapan dewan juri dan penonton, seluruh grup melanjutkan aksi keliling Kota Tenggarong. Rute dimulai dari Jalan KH Dewantara hingga kembali ke titik akhir di Teratai.
Lomba Bergerakan Sahur bukan sekadar ajang kompetisi. Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi budaya, mempererat silaturahmi, dan memperkokoh identitas masyarakat Kukar dalam semangat Ramadan. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)