Muara Kaman – Di jantung Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tersembunyi sebuah surga alami bernama Muara Siran. Desa kecil yang terletak di Kecamatan Muara Kaman ini belakangan mencuri perhatian para pelancong dan pecinta alam berkat Danau Siran—danau gambut seluas sekitar 9.000 hektare yang memesona dengan lanskap mirip gugusan Raja Ampat.
Air danau yang cokelat pekat khas lahan gambut berpadu dengan rimbunnya pandan resau yang tumbuh menjulang dari dalam air. Dari kejauhan, vegetasi ini membentuk pulau-pulau kecil yang tampak terapung, menciptakan panorama eksotik yang jarang ditemui di tempat lain.
Muara Siran bukan hanya tentang keindahan visual. Desa ini juga menjadi pintu masuk untuk mengenal kehidupan masyarakat pesisir danau yang masih menjaga tradisi. Wisatawan bisa menginap di homestay milik warga, menyantap ikan hasil tangkapan danau, serta menyusuri perairan dengan perahu dayung atau kano buatan lokal.

“Kita ada Pokdarwis. Di tengah Danau Siran ini, pengunjung bisa bersantai dan main kano,” ujar Rodi Hartono, dari Pokdarwis Muara Siran beberapa waktu lalu.
Pemerintah Desa bersama Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara juga tengah mendorong pengembangan ekowisata di kawasan ini. Beberapa pelatihan dan pendampingan telah dilakukan, termasuk pengelolaan sampah, promosi digital, dan perbaikan akses menuju desa.
Untuk menuju Muara Siran, wisatawan perlu menempuh perjalanan darat dari Tenggarong ke Muara Kaman, lalu naik perahu menyusuri Sungai Mahakam dan anak-anak sungainya. Bagi para pencinta alam, pegiat fotografi, atau siapa saja yang ingin rehat dari hiruk-pikuk kota, Muara Siran bisa jadi destinasi yang menyegarkan. Surga tersembunyi ini tengah menunggu untuk ditemukan. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)















