SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan inflasi sebesar 1,47 persen pada Desember 2024. Kabupaten Berau menjadi wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di provinsi ini, mencatat angka 2,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,26.
Menurut Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, angka inflasi ini menggambarkan kenaikan harga yang memengaruhi hampir semua wilayah di Kalimantan Timur. Kota Samarinda mencatat inflasi sebesar 1,50 persen, Penajam Paser Utara 1,25 persen, dan Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan inflasi terendah, yakni 1,11 persen.
“Inflasi Desember ini dipicu oleh kenaikan harga di berbagai sektor, terutama komoditas utama seperti beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, ikan layang, bawang merah, serta tarif rumah sakit dan kopi bubuk,” ungkap Yusniar dalam keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa inflasi tahunan (year-on-year) Desember 2024 juga dipengaruhi oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan sebesar 2,64 persen, sementara kelompok kesehatan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 5,20 persen. Kenaikan signifikan lainnya terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang meningkat hingga 5,67 persen.
Sektor pendidikan dan rekreasi juga menunjukkan tren inflasi dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,71 persen dan 1,65 persen. Sebaliknya, terdapat penurunan indeks pada kelompok transportasi sebesar 2,03 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,62 persen.
Secara bulanan (month-to-month), inflasi pada Desember 2024 mencapai 0,31 persen. Sementara itu, inflasi secara tahunan (year-to-date) berada di angka yang sama dengan inflasi tahunan, yakni 1,47 persen.
Meski demikian, BPS mencatat adanya pergerakan harga yang signifikan di beberapa wilayah dan komoditas. Kota Berau menjadi perhatian utama dengan lonjakan harga yang cukup besar dibandingkan daerah lain. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh kebutuhan akhir tahun serta peningkatan permintaan di berbagai sektor.
BPS berharap pemerintah daerah dapat terus mengelola harga kebutuhan pokok dengan baik guna menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat di tahun mendatang. (Sirana.id)