Kutai Kartanegara – Desa Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu mulai menonjol sebagai salah satu wilayah dengan potensi besar dalam pengembangan kakao. Dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung, daerah ini menawarkan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Pengembangan cokelat Lung Anai pun diupayakan.
Selain menjadi alternatif penghasilan, pengembangan kakao juga membuka peluang bagi pengolahan produk turunan. Jika dikelola dengan baik, kakao dari Lung Anai dapat mendorong terciptanya rantai ekonomi lokal, mulai dari produksi hingga pemasaran produk jadi seperti cokelat olahan.
Namun, pengembangan sektor ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal infrastruktur, pendampingan teknologi budi daya, dan akses pasar. Jika tantangan tersebut dapat diatasi, Lung Anai berpotensi menjadi salah satu sentra kakao unggulan di Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat posisi Kutai Kartanegara dalam peta agribisnis nasional.
Peran pemerintah dan swasta harus beriringan untuk mengembangkan cokelat ini. Ketua Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Sektor Mineral dan Batubara Provinsi Kalimantan Timur Muslim Gunawan pun memaparkan bagaimana perusahaan tidak hanya memberikan kompensasi berupa uang, tetapi juga mengembangkan potensi masyarakat secara berkelanjutan. Ia menyebut program produk cokelat Lung Anai di Kutai Kartanegara sebagai salah satu inisiatif.
“Program ini mencakup bantuan untuk pemasaran hingga sertifikasi halal produk,” kata dia.
Pengembangan kakao ini menjadi dorongan bahwa diversifikasi ekonomi berbasis agrikultur dapat menjadi jalan keluar bagi desa-desa di Kalimantan Timur untuk tidak hanya bergantung pada sektor tambang, tetapi juga menciptakan keberlanjutan ekonomi jangka panjang. (Advertorial/Diskominfo Kukar)