Samarinda – XR Bunga Terung Kaltim memaparkan, transisi Energi palsu dipastikan membuat Kaltim makin menderita. Narasi soal upaya perpindahan energi dari fosil ke energi yang katanya lebih ramah lingkungan, akan menimbulkan masalah baru. Sebab, tetap saja, akan membuka pertambangan baru.
Dalam rilisnya, XR Bunga Terung menyebut Berbagai upaya penggunaan EBT seperti PLTS yang diterapkan di Kalimantan Timur kenyataannya justru tidak berjalan dengan lancar dan masih bergantung dengan PLTU, seperti Masjid Babburahman, Taman Para’an dan lain sebagainya.
“Penggunaan panel surya juga justru memperpanjang nafas ekstraktivisme di Kalimantan Timur. Sebab bahan dasarnya yang berasal dari tambang pasir silika membuat solusi EBT menjadi solusi palsu transisi energi,” papar mereka dalam rilisnya.
Menurut XR Bunga Terung, hal ini sama saja memberikan kesempatan bagi para perusahaan pertambangan untuk menambang SDA yang satu ke SDA yang lain.
Maka dari itu,80 tahun merdeka, tetapi Kaltim belum merdeka dari solusi palsu transisi energi. Bekas galian tambang yang mencemari anakan sungai berlarut menuju sungai mahakam. Sungai mahakam justru terus menampung beban berpuluh – puluh tongkang yang terus lewat setiap harinya.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati 80 tahun Kemerdekaan RI, XR Bunga Terung Kaltim menyerukan:
1. Transisi energi bersih dan upaya mengatasi dampak perubahaan iklim dalam berbagai konferensi dunia seperti Paris Agreement, COP29 adalah solusi palsu transisi energi
2. Menuntut penghentian penggunaan energi fosil (batu bara, pasir silika, nikel, dll) dan
segera beralih pada energi yang berkadilan.
3. Segera lakukan tindak lanjut atas lubang – lubang tambang yang ditinggalkan begitu saja oleh perusahaan pertambangan tanpa adanya reklamasi sesuai dengan IUP yang ada.
4. Segera lakukan pemulihan atas kerusakan yang terjadi pada ekosistem sungai di
Kalimantan Timur dengan menghentikan laju deforestasi serta alih fungsi lahan yang
berlebihan. (sirana.id)