Muara Badak – Sebenarnya, hidup sepelemparan batu dari mangrove artinya sumber pangan yang melimpah. Namun, memasyarakatkan nilai pangan dari mangrove masih jadi pekerjaan rumah. Maka dari itu, Sepuluh kelompok perempuan di Muara Badak, Kutai Kartanegara pun beradu kemampun mengolah aneka masakan dari mangrove, dalam lomba Memasak Cita Rasa Warisan Pesisir untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Sepuluh kelompok perempuan itu berasal dari tujuh desa di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada 29 Juli 2025, mereka berkumpul di gedung Desa Gas Alam. Sebagian besar peserta merupakan anggota PKK dan kelompok perempuan yang berasal dari desa-desa kawasan pesisir, seperti Muara Badak Ilir, Muara Badak Ulu,Desa Saliki, Salo Palai, dan Tanjung Limau. Termasuk dari Desa Badak Baru dan Desa Gas Alam.
Dari lomba ini, para anggota PKK ini, mengenalkan dan juga makin mengenal pangan dari sumber daya alam di sekitar mangrove tempat mereka tinggal. Lomba memasak bagi kelompok perempuan tersebut merupakan bagian dari aksi kampanye pelestarian ekosistem mangrove demi ketahanan pangan di area pesisir yang digagas oleh Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI).
Kompetisi ini dimenangkan oleh Kelompok PKK dari Desa Muara Badak Ulu dengan menu utama oseng-oseng keong bakau. Selanjutnya, ada tim PKK Desa Badak Baru dan Kelompok Perempuan Wanita Karya Bersama dari Desa Muara Badak Ulu yang berhasil menduduki peringkat kedua dan ketiga.
Fatma, peserta yang berasal dari grup PKK Desa Badak Baru yang menyampaikan bahwa kegiatan lomba memasak ini menambah referensi pengetahuannya seputar cara mengolah masakan pesisir. Dia menyampaikan bahwa selama ini ternyata masih banyak sumber daya pesisir yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi pesisir.
“Kami jadi tahu banyak hal, kami jadi tahu kalau mangrove bisa dijadikan sirup, dan banyak sekali hasil ikan, kepiting dari hutan mangrove yang bisa dimasak,” ungkapnya.
Ropidah, atau yang akrab disapa Vivi yang merupakan ketua tim PKK Muara Badak Ulu dan menjadi pemenang dalam lomba ini menyampaikan bahwa kegiatan seperti hampir tidak pernah diadakan di Kecamatan Muara Badak, sehingga sangat menarik dan mampu menjadi ruang berinovasi bagi kelompok perempuan.
“Perasaan kami sangat senang dan bangga, apalagi sampai juara. Kegiatan semacam ini harus sering diadakan di sini karena bisa menjadi ajang untuk berkarya dan berinovasi,” jelasnya. (sirana.id)