Kota Bangun – Di tengah-tengah hampir seribu kilometer aliran Sungai Mahakam, beberapa danau jadi sumber penghidupan warga Kutai Kartanegara. Orang menyebutnya Danau Kaskade Mahakam.
Danau Kaskade Mahakam ini sendiri merupakan Kawasan yang terdiri dari 3 (tiga) danau besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Danau Jempang dengan luas 15.000 ha, Danau semayang dengan luas 13.000 ha, dan Danau Melintang dengan luas 11.000 ha. Selain 3 (tiga) danau tersebut, juga terdiri danau-danau kecil lainnya seperti Danau Bongan, Danau Belibis, Danau Tawar, Danau Kedang Murung serta beberapa danau lainnya.
Danau Kaskade Mahakam dihuni sekitar puluhan ribu penduduk. Mayoritas pekerjaan penduduk adalah nelayan. Tak heran jika nelayan jadi pekerjaan mayoritas. Sebab, Danau Kaskade Mahakam juga merupakan sumber potensi perikanan yang besar. Beberapa jenis ikan dari hasil kegiatan perikanan baik tangkap maupun budidaya diantaranya haruan, toman, patin, lele, sepat siam, biawan, kendia, repang dan betutu. Ikan ini bisa diolah jadi ikan asin, ikan asap, maupun dijual dalam bentuk ikan segar.
Di Desa Pela, yang warganya juga banyak hidup dari ikan-ikan di danau kaskade itu, bahkan memiliki museum nelayan.
“Museum ini jadi sarana edukasi masyarakat tentang nelayan di desa ini,” kata Alimin, dari Pokdarwis Desa Pela.
Keberadaan danau kaskade ini pun harus jadi perhatian. Sebab, kelestarian danau akan berkaitan erat dengan warga-warga desa di sekitarnya. Juga aneka tumbuhan dan satwa di sekitar danau. Termasuk Pesut Mahakam yang jadi satwa langka dan kini jumlahnya hanya sekitar 60an ekor saja. (Advertorial/Diskominfo Kaltim)