TENGGARONG – Pulau Kumala, salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mengalami pembenahan dalam berbagai aspek, termasuk penguatan sektor ekonomi kreatif melalui pelibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meski belum sepenuhnya optimal, geliat UMKM di kawasan ini menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kukar, M. Ridha Fatrianta, mengakui tingkat aktivitas UMKM masih belum merata, namun tetap ada kemajuan yang patut diapresiasi.
“Kalau di Pulau Kumala, khususnya di bidang kuliner, memang masih agak berkurang. Aktivitas UMKM belum menyeluruh, tapi beberapa di antaranya sudah mulai aktif dan konsisten menjalankan usahanya,” ujarnya.
Dinas Pariwisata Kukar telah menyediakan sebanyak 31 unit stand atau kios bagi pelaku UMKM lokal, yang ditempatkan di sejumlah titik strategis dalam kawasan Pulau Kumala. Fasilitas ini disiapkan untuk mendukung pelaku usaha dalam memasarkan produk kuliner dan suvenir khas Kutai.
“Secara data, semua stand itu sudah terisi. Artinya, sudah ada pelaku UMKM yang tercatat menempati seluruh unit. Hanya saja, belum semuanya aktif berjualan setiap hari,” ungkapnya.
Saat ini, sekitar 10 hingga 15 stand diketahui aktif menjalankan usaha secara reguler. UMKM yang telah beroperasi tersebut umumnya bergerak di sektor kuliner lokal dan penjualan suvenir bernuansa budaya Kutai. Meski jumlahnya belum maksimal, keberadaan mereka telah memberikan warna tersendiri bagi pengalaman wisata di Pulau Kumala.
“Yang aktif saat ini memang baru sekitar 10 sampai 15 unit. Tapi mereka cukup konsisten, dan produk-produk yang ditawarkan juga cukup menarik. Ini jadi awal yang bagus untuk kita kembangkan ke depan,” katanya.
Ridha menilai kehadiran pelaku UMKM yang aktif telah memberi kontribusi positif dalam menciptakan suasana hidup di kawasan wisata. Dengan pembinaan yang tepat dan dukungan berkelanjutan, jumlah pelaku usaha yang aktif dapat terus bertambah.
“Kami tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada, tetapi kami juga melihat peluang. Dengan event-event yang rutin dan pembinaan yang intensif, kami yakin ke depannya akan lebih banyak pelaku UMKM yang bangkit dan turut menghidupkan kawasan Pulau Kumala,” jelasnya.
Dinas Pariwisata Kukar saat ini juga tengah menyusun strategi lanjutan untuk mendorong pelaku UMKM agar lebih aktif, di antaranya melalui pelatihan manajemen usaha, promosi digital, dan sinergi dengan pihak-pihak terkait.
Lebih lanjut, Dirinya menekankan pentingnya menjadikan Pulau Kumala sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan atraksi, tetapi juga memberi ruang tumbuh bagi ekonomi lokal melalui peran UMKM.
“Kalau Pulau Kumala hidup setiap hari, bukan hanya di akhir pekan atau saat event, tentu akan berdampak langsung terhadap UMKM. Harapannya, ini bisa menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan, dengan manfaat ekonomi langsung dirasakan oleh masyarakat lokal,” tutupnya. (adv/Dinas Pariwisata Kukar)