Kutai Kartanegara – Dibelah sungai Mahakam dan anak-anak sungainya, serta diselimuti hutan tropis, membuat wilayah Mahakam Tengah kaya akan kuliner lezat. Kuliner ini pun, tak mudah didapatkan di wilayah lain. Maka dari itu, berkunjung ke wilayah perairan di Mahakam Tengah, mulai dari Kota Bangun, Muara Wis, Muara Kaman, Muara Muntai, dan sebagainya, akan memanjakan perut.
Sungai Mahakam, danau, dan anak sungainya memberi tuah aneka ikan yang jadi khas. Ada ikan lais, patin, haruan, ikan jelawat, dan sebagainya. Melimpahnya ikan-ikan ini pun membuat aneka pangan kuliner hadir. Tak sekadar ikan goreng dan ikan bakar. Tetap ada juga ikan asap dan ikan asin. Salah satu yang terkenal adalah ikan lais asap dan ikan asin khas Kota Bangun. Maka dari itu, tiap berkunjung dari wilayah ini, oleh-oleh yang dicari adalah ikan asin atau ikan asap.

Tetapi, menikmati ikan tak lengkap tanpa sayur atau yang dalam bahasa kutainya itu “gangan”. Mulai dari gangan labu besantan, gangan hubi, atau gangan asam. Jika masih kurang lengkap, bisa tambah dengan sanga cabe nanas. Ini salah satu makanan pendamping yang bikin pemakannya kalap.
Selain itu, yang tak bisa ketinggalan adalah asam payang. Jangan bayangkan asam payang seperti buah asam jawa. Asam payang, dari luar terlihat seperti sawo besar. Tetapi ketika dibuka dan dicium, aromanya seperti manga. Tapi, memang asam payang ini masuk dalam keluarga mangga-manggaan. Asam payang ini, paling nikmat jadi sambal.
Buah Asam payang termasuk tanaman buah buahan liar yang hanya hidup di hutan tropis dan merupakan endemik Kalimantan. Buahnya jarang dipetik namun menunggu masak di pohon akan jatuh sendiri ke tanah. Meski sudah masak, Anda jangan bayangkan rasa Asam payang akan jadi manis. Rasanya akan tetap asam.
“Saya biasanya dapat buah ini tunggu kiriman dari hulu. Kalau ada keluarga ke hulu, saya juga titip. Saya awet-awetin, soalnya enak banget dijadikan sambal,” kata Dwi Setia, warga Tenggarong, penggemar kuliner khas Kutai.
Maka dari itu, asam payang kerap dibuat oleh masyarakat Kutai jadi sambal. Sehingga, terasa manis, pedas, masam dan lezat. Pas sekali, jika disuguhkan bersama ikan bakar atau ikan goreng yang segar baru diambil di sungai. (advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)















