JAKARTA – Varietas cabai yang tahan kekeringan diharapkan dapat membantu petani dalam menjaga produksi meski dalam kondisi ekstrem.
Melansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Peni Lestari, Peneliti Ahli Muda di Pusat Riset Hortikultura BRIN menjelaskan, beberapa varietas cabai lokal yang telah diidentifikasi memiliki toleransi kekeringan termasuk Arisa, Genie, dan Hot Banana dari Capsicum annuum, serta Viola, Perbani, Harita, dan Nazla dari Capsicum annuum, Hiyung dari Capsicum frutescens, dan Fatalii dari Capsicum chinense. Varietas-varietas ini menunjukkan potensi yang baik dalam mempertahankan produksi di lingkungan kering dan merupakan sumber daya genetik penting untuk pemuliaan di masa depan.
Dengan pengembangan varietas cabai toleran kekeringan, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan membantu petani menghadapi tantangan iklim yang semakin ekstrem. Ia juga menjelaskan bahwa metode pemuliaan melibatkan penyerbukan silang bunga dari tanaman betina dan jantan yang dipilih. Benih yang dihasilkan diperbanyak selama beberapa generasi, dengan setiap generasi menjalani seleksi ketat untuk memastikan hanya tanaman unggul yang diteruskan ke generasi berikutnya.
Setelah stabil dan seragam, tanaman unggul ini dilepaskan sebagai varietas baru. Benih yang dihasilkan dari program pemuliaan kemudian diperbanyak oleh penangkar, salah satunya perusahaan benih untuk digunakan lebih luas oleh petani.
Peni menekankan bahwa apabila varietas cabai yang ditanam sudah toleran kekeringan, petani itu akan lebih mudah untuk menyelamatkan produksi sehingga pada akhirnya cabai yang dihasilkan bisa bersaing dengan cabai di pasaran dan bisa diakses oleh konsumen, di sinilah pentingnya menggunakan varietas cabai toleran kekeringan.
“Total varietas cabai yang diidentifikasi toleransinya adalah 24 varietas, beberapa diantaranya adalah varietas lokal. Tolok ukur tanaman toleran kekeringan adalah mampu mempertahankan produksi tetap baik, artinya memiliki produksi yang stabil baik pada kondisi kekeringan. Produksi menjadi tolak ukur atau menjadi hal yang utama dalam seleksi untuk toleransi kekeringan,” pungkasnya. (Sirana.id)