TENGGARONG – Kesempatan tampil di ajang internasional kembali terbuka bagi kelompok seni dari Kutai Kartanegara (Kukar). Dalam waktu dekat, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengirimkan perwakilan untuk tampil di East Borneo International Folklore Festival (EBIFF), sebuah festival seni budaya rakyat bertaraf global yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Festival yang digagas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, tersebut merupakan bagian dari upaya mempromosikan seni budaya lokal dan internasional dalam satu panggung pertunjukan seni rakyat bertaraf global.
Plt. Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, menjelaskan Kukar diminta mengirim satu perwakilan kelompok seni terbaik untuk tampil dalam festival yang akan diikuti oleh sejumlah delegasi mancanegara.
“Kami mendapat undangan resmi dari Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim untuk ikut berpartisipasi di EBIFF. Setiap kabupaten/kota diminta mengirim satu kelompok seni terbaik. Karena itu kami buka pendaftaran secara terbuka dan dilanjutkan dengan proses kurasi,” ujarnya.
Menurutnya, proses kurasi dilakukan melalui mekanisme seleksi yang disebut Prokurasi, yaitu program promosi dan kurasi yang dilaksanakan oleh Dispar Kukar setiap tahun. Prokurasi ini akan berlangsung mulai 7 hingga 14 Juni 2025, di mana kelompok seni dari seluruh wilayah Kukar bisa mendaftarkan diri untuk kemudian dinilai secara objektif.
“Kita tidak asal tunjuk. Semua kelompok seni yang berminat bisa mendaftar. Nanti akan kami nilai, siapa yang paling layak mewakili Kukar di panggung EBIFF,” jelasnya.
Lanjut, dirinya menekankan seleksi ini menjadi bagian dari strategi Dispar Kukar dalam mendorong peningkatan kualitas pertunjukan seni daerah. Bagi kelompok seni, tampil di ajang seperti EBIFF menjadi bentuk penghargaan dan motivasi untuk terus berkembang.
“Ini bukan hanya ajang tampil, tapi juga bentuk penghargaan bagi mereka yang konsisten menjaga kualitas. Kami ingin mereka merasa ada ruang untuk berkembang dan dihargai,” tambahnya.
Selama ini, Dispar Kukar memang aktif memantau dan mengembangkan potensi seni budaya dari seluruh kecamatan. Salah satu ajang penting dalam proses pemetaan potensi itu adalah Kukarpedia Performance Night (KPN), yang menjadi wadah presentasi kelompok seni dari berbagai wilayah.
“Dari KPN itulah kami bisa melihat secara langsung potensi dan kualitas penampilan mereka. Jika ada kelompok yang menonjol, kami beri kesempatan untuk tampil di luar daerah sebagai bentuk reward,” ujar Ivan.
Beberapa contoh keberhasilan program ini adalah partisipasi Sanggar Dusun Putak dari Kecamatan Loa Janan dan Sanggar Lentera dari Muara Badak, yang terpilih mewakili Kukar di berbagai agenda luar daerah seperti Etam Begenjoh di Malang. Bahkan pada tahun 2024 lalu, Kukar berhasil mengirim tari Sinduru dari Kecamatan Muara Wis ke ajang internasional Max Festival dan Festival Topeng Internasional di Solo.
Sementara itu, untuk EBIFF tahun ini, Dispar Kukar memastikan proses seleksi dilakukan dengan transparan dan profesional. Kelompok seni yang terpilih akan tampil bersama delegasi dari berbagai negara serta provinsi lain di Indonesia. Meski pembiayaan peserta dari kabupaten/kota ditanggung oleh daerah masing-masing, Dispar Kukar berkomitmen penuh untuk memfasilitasi kelompok seni yang terpilih.
“Ini adalah kesempatan besar. Kami harap kelompok seni dari Kukar dapat menunjukkan kualitas terbaiknya, dan membawa nama baik daerah di tingkat internasional,” pungkasnya. (Adv/Dinas Pariwisata Kukar)