Loa Kulu – Siapa yang tak kenal dengan tempe Loa Kulu. Tempe dari wilayah ini, terkenal kelezatannya hingga ke luar kota. Agar tak sekadar jadi tempe mentah yang dijual, Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengembangkan produk andalan tempe Loa Kulu menjadi produk olahan bernilai tinggi.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menyebut pihaknya kini tak hanya mendorong produksi tempe, tetapi juga mengembangkan produk turunan berupa keripik tempe dengan varian rasa dan kemasan modern.
“Kita bangga dan luar biasa. Tinggal bagaimana konsep kita bersama untuk memaksimalkan atau memajukan produk andalan Loa Kulu ini,” ujar Sukirno pada 8 Mei 2025.
Menurutnya, tempe Loa Kulu sudah menjadi ikon wilayah yang tidak bisa dipisahkan dari identitas lokal.
“Yang jelas, kalau orang bilang sudah ke Loa Kulu tapi tidak makan tempe Loa Kulu, itu tidak sah. Ada yang kurang,” ucapnya.
Sukirno menjelaskan bahwa sekitar 70 hingga 80 persen produsen tempe Loa Kulu berasal dari Desa Loh Sumber. Namun, para pengrajin tempe selama ini hanya berperan di sektor produksi, belum memperoleh nilai ekonomis maksimal karena keuntungan lebih banyak dinikmati pelaku usaha kuliner.
Untuk itu, kata dia, Pemdes berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK dan perusahaan PT MHU dalam memproduksi keripik tempe dari bahan baku pengrajin lokal.
“Alhamdulillah, ini juga mengurangi pengangguran. Adik-adik sekolah juga ikut membantu dalam proses pengemasan,” kata Sukirno.
Produk keripik tempe ini kini telah dipasarkan ke PT MHU, bahkan sebagian disuplai untuk kebutuhan oleh-oleh. Sukirno mengatakan, permintaan terus meningkat, namun produksi masih terbatas. Salah satu kendala yang tengah diatasi adalah sertifikasi halal, yang saat ini sedang diproses agar produk dapat segera dipasarkan di minimarket dan daerah lain.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari peran pihak kecamatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, hingga peran aktif masyarakat dan kelompok perempuan.
“Insyaallah, kalau tidak ada halangan, segala sesuatunya lengkap, kita juga akan coba nanti launching dan rencananya sama PT MHU, kita akan kirim ke luar negeri,” ucapnya.
Lebih jauh, Sukirno menekankan bahwa pengembangan tempe Loa Kulu bukan sekadar urusan ekonomi, tapi juga bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat dan mempersiapkan SDM menghadapi Ibu Kota Negara (IKN) yang kian dekat.
“Wacana program kita yang terbesarnya adalah memandirikan generasi muda atau masyarakat yang ada di Desa Loh Sumber ini, untuk menyiapkan ketangguhan, kekuatan. Dalam hal ini, jangan jadi penonton di negeri sendiri. Ibu Kota Negara sudah di depan mata, kita hadapi,” pungkasnya. (Adv/DPMD Kukar)