Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, mengumumkan perubahan signifikan dalam Program Kukar Idaman, khususnya skema beasiswa dan rekrutmen 1000 Guru Sarjanah. Hal ini disampaikan saat peresmian gedung SPNF SKB di Anggana, Kamis (10/4/2025).
Edi mengakui bahwa sistem seleksi berbasis online dengan syarat prestasi akademik/non-akademik tinggi selama ini justru menyulitkan masyarakat kurang mampu. “Faktanya, serapan program 1000 Guru Sarjanah tidak mencapai 100% karena banyak calon penerima yang terhambat persyaratan nilai,” ujarnya.
Ia menegaskan, perubahan kebijakan bertujuan meningkatkan pemerataan kesempatan. “Ke depan, beasiswa Kukar Idaman tidak lagi mengandalkan seleksi online atau nilai prestasi. Kami ingin semua lapisan masyarakat, terutama yang membutuhkan, bisa mengaksesnya,” tegas Edi.
Keputusan ini disambut positif oleh sejumlah pihak. Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurna, menyatakan kesiapan untuk menyesuaikan mekanisme baru. “Kami akan koordinasikan dengan tim untuk memastikan program ini tepat sasaran,” kata Joko.
Sementara itu, warga Kukar seperti Andi, seorang pelajar di Loa Janan, berharap perubahan ini membuka peluang lebih luas. “Selama ini, banyak teman saya yang pintar tapi tidak bisa daftar karena terkendala administrasi atau nilai,” ungkapnya.
Selain fokus pada pendidikan, Bupati Edi juga meninjau sejumlah proyek infrastruktur, termasuk dermaga dan gedung BPU di Anggana, sebagai bagian dari komitmen pembangunan merata di Kukar. (Advertorial/Diskominfo Kukar)