TENGGARONG – Sebanyak 30 atlet disabilitas binaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kutai Kartanegara mengikuti kegiatan pencarian bakat (talent scouting) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan inisiatif NPCI untuk mengidentifikasi potensi atlet disabilitas di tingkat nasional. Pelepasan atlet dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar pada 24 Maret 2025.
Kegiatan ini dirancang untuk menilai kemampuan fisik, teknik, dan mental para atlet. Mereka akan menjalani serangkaian tes guna mengevaluasi performa sesuai dengan cabang olahraga yang diminati. Hal ini bertujuan agar atlet dapat dikembangkan sesuai kompetensi masing-masing.
Menurut Aji Ali Husni, Kepala Dispora Kukar, program ini merupakan tahap awal pembinaan atlet disabilitas. Setiap peserta akan dievaluasi untuk menentukan cabang olahraga yang paling cocok dengan bakat mereka. Dengan pelatihan yang tepat, diharapkan mereka dapat berkembang optimal dan berpeluang tampil di berbagai kompetisi.
“Atlet yang diberangkatkan memiliki beragam disabilitas, seperti tuna bicara, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna netra. Mereka akan menjalani serangkaian tes dan evaluasi selama tiga hari di Balikpapan. Dari situlah para pelatih dapat memahami keunggulan masing-masing atlet serta menentukan aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kemampuan mereka,” jelasnya.
Selama kegiatan, para atlet akan berlatih dan dievaluasi oleh tim ahli. Hasil penilaian ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah pembinaan selanjutnya, termasuk persiapan menuju kejuaraan resmi.
Melalui program ini, NPCI Kukar berharap dapat menemukan lebih banyak atlet disabilitas berbakat. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, diharapkan mereka mampu berprestasi di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Selain itu, para atlet diharapkan mampu membawa prestasi bagi daerah, sekaligus bisa bersaing di tingkat internasional. (Advertorial/Dispora Kukar)