TENGGARONG – Pemerintah Desa Kembang Janggut terus melakukan berbagai pembenahan untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata unggulannya, Pulau Layung Seribu. Destinasi yang mulai populer dalam tiga tahun terakhir ini kini semakin ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan dan hari libur nasional.
Plt. Camat Kembang Janggut, Suhartono, mengungkapkan Pulau Layung Seribu saat ini sedang dalam tahap pengembangan infrastruktur dan peningkatan pelayanan kepada pengunjung. Salah satu fokus utama adalah penambahan area parkir untuk mengatasi lonjakan jumlah pengunjung pada hari-hari tertentu.
“Pulau Layung Seribu sekarang sudah cukup ramai pengunjung, apalagi di hari libur. Untuk itu kami sedang menambah areal parkir agar lebih nyaman dan tidak menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Selain pembenahan fisik, pihak desa juga mulai menggandeng desa-desa sekitar untuk mengisi kegiatan budaya di pulau tersebut seperti tari-tarian dan atraksi lokal lainnya. Langkah ini bertujuan memperkuat identitas lokal dan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang datang.
Dari sisi ekonomi, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi perhatian. Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang berjualan di Pulau Layung Seribu terus ditambah agar kebutuhan wisatawan seperti makanan dan minuman lebih mudah terpenuhi.
“Kami ingin pengunjung bisa dengan mudah membeli makanan dan minuman di lokasi. Selain itu, ini juga cara kami memberdayakan masyarakat agar merasakan manfaat langsung dari sektor pariwisata,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dirinya menjelaskan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Kembang Janggut telah terbentuk dan aktif dalam pengelolaan kawasan wisata. Pokdarwis menjadi ujung tombak dalam kegiatan pelayanan, promosi, hingga menjaga kebersihan lingkungan.
“Pokdarwis sudah ada, dan mereka cukup aktif. Dari segi pembinaan, itu dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara,” sambungnya.
Berbagai pembenahan yang sedang dilakukan merupakan bagian dari upaya revitalisasi agar kawasan ini lebih siap bersaing dengan destinasi lainnya.
Pemerintah kecamatan dan desa berharap lebih banyak pihak swasta dan dunia usaha yang ikut terlibat. Kolaborasi lintas sektor dinilai penting untuk menciptakan pengelolaan yang profesional dan berkelanjutan.
“Kami berharap ada keterlibatan pihak dunia usaha dalam pengembangan Pulau Layung Seribu. Baik dalam bentuk investasi, CSR, maupun kolaborasi program. Kami percaya, dengan dukungan banyak pihak, potensi wisata ini bisa semakin berkembang,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pariwisata Kukar, Sugiarto, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam pengembangan destinasi wisata. Menurutnya, peran aktif dunia usaha tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan dunia usaha. Dukungan ini sangat diperlukan agar potensi yang ada bisa dikelola lebih maksimal dan profesional,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan terhadap Pokdarwis dan pelaku UMKM melalui peningkatan kapasitas SDM, pelatihan promosi digital, hingga fasilitasi kegiatan ekonomi kreatif.
“Hal Ini bisa terwujud kalau semua pihak bersatu mendorong kemajuan pariwisata daerah,” pungkasnya. (Adv/Dinas Pariwisata Kukar)