Kutai Kartanegara – Terletak di Kecamatan Anggana, Desa Kutai Lama menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menawarkan jejak sejarah panjang kerajaan Islam di Kalimantan Timur. Dikenal sebagai bekas pusat pemerintahan awal Kesultanan Kutai Kartanegara setelah berpindah dari Muara Kaman pada abad ke-14, Kutai Lama menyimpan banyak peninggalan sejarah yang masih lestari hingga kini.
Bangunan-bangunan tua bergaya Kutai masih berdiri kokoh di sepanjang jalan desa. Rumah-rumah panggung dari kayu ulin, masjid tua, serta makam-makam kuno menjadi saksi bisu masa kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara yang dulu berkembang pesat di kawasan pesisir Sungai Mahakam.
“Saya awal ke sini, karena ingin belajar sejarah. Ternyata, jadi wisata budaya dan religi juga,” kata Anwar, salah satu pengunjung ke Kutai Lama.
Di sini masih ada tradisi-tradisi lama yang dijaga. Setiap tahun, digelar Haul Akbar, biasanya di masjid tua dekat makam raja-raja. Masyarakat ramai berkumpul, membaca syair, dan makan bersama.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan seni seperti Tari Ganjur dan Hadrah Kutai yang menjadi bagian dari warisan budaya Islam di tanah Kutai.

Wisata budaya ini sedang didorong bersama masyarakat. Agar, Kutai Lama tidak hanya dikenal karena makam-makamnya, tapi juga karena nilai sejarah dan budayanya yang hidup.
Selain memperkenalkan budaya, desa ini juga tengah mengembangkan jalur wisata edukatif bekerja sama dengan sekolah dan komunitas pemuda lokal. Para pelajar bisa belajar sejarah langsung dari narasumber setempat, termasuk melihat langsung artefak dan situs yang masih dirawat.
Kutai Lama bukan hanya tempat persinggahan, tapi ruang pembelajaran sejarah yang autentik—di mana budaya, spiritualitas, dan kehidupan masyarakat menyatu dalam harmoni. Jika ingin mengenal lebih dalam akar sejarah Kutai Kartanegara, maka desa ini adalah titik awal yang tepat. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)