Kutai Kartanegara – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, telah menyediakan akses listrik untuk warganya. Desa yang terletak di tengah kawasan perairan ini sebelumnya menghadapi keterbatasan akses listrik karena lokasinya yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.
Proyek PLTS di Muara Enggelam ini merupakan bagian dari program energi terbarukan yang bertujuan untuk mendukung penyediaan energi bersih dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. PLTS ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa sekaligus mendorong produktivitas ekonomi.
Ramsyah, sosok yang banyak berkontribusi untuk PLTS Muara Enggelam ini memaparkan sebelumnya, warga desa mengandalkan genset yang biayanya cukup besar untuk bahan bakar.
“Dan listriknya hanya bisa menyala beberapa jam setiap malam. Sekarang, dengan adanya PLTS, masyarakat bisa menikmati listrik sepanjang hari tanpa harus khawatir dengan biaya bahan bakar,” ujarnya.
PLTS di Muara Enggelam juga mencakup sistem penyimpanan energi berupa baterai yang mampu menyimpan daya saat cuaca cerah dan menyuplai listrik pada malam hari atau saat kondisi mendung. Hal ini sangat membantu keberlanjutan pasokan listrik di desa tersebut.
Namun, implementasi PLTS di Muara Enggelam bukan tanpa tantangan. Mengingat lokasinya yang berada di daerah perairan, perawatan PLTS memerlukan perhatian khusus agar peralatan tetap berfungsi optimal. Beberapa komponen penting perlu pengawasan berkala untuk menghindari kerusakan akibat faktor cuaca dan lingkungan.
Keberhasilan proyek PLTS di Muara Enggelam diharapkan dapat menjadi contoh untuk daerah-daerah terpencil lainnya di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur. Dengan mengandalkan energi surya, desa-desa yang sulit dijangkau jaringan listrik PLN dapat menikmati akses listrik mandiri yang ramah lingkungan. (Advertorial/Diskominfo Kukar)