SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranaterkini Nasional

Di Hari Pangan Sedunia, FAO Serukan Aksi Kolektif untuk Menyediakan Pangan Sehat bagi Seluruh Masyarakat Indonesia

AdminSirana2 by AdminSirana2
17 October 2025
in Nasional
0
Ilustrasi ketahan pangan/freepik

Ilustrasi ketahan pangan/freepik

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, 16 Oktober 2025 – Dalam peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2025, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menekankan pentingnya upaya bersama dan kolaboratif untuk mewujudkan sistem pangan yang sehat, berkelanjutan, dan tangguh di Indonesia. Peringatan yang diadakan setiap tanggal 16 Oktober ini mengusung tema global ‘Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik’.

FAO memberikan apresiasi atas komitmen kuat yang ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan dan memajukan transformasi sistem pangan menuju arah pembangunan yang berkelanjutan. Indonesia juga aktif berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara lain yang sedang menjalani proses transformasi serupa. Berkat kerja sama dengan jutaan petani skala kecil, Indonesia telah berhasil mencatatkan peningkatan produksi untuk beberapa komoditas pokok, seperti bera,s. Selain itu, terjadi penurunan angka prevalensi kerawanan pangan sedang atau berat, dari 5,12% pada tahun 2020 menjadi 4,02% pada tahun 2024, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Meski demikian, tantangan dalam bidang pangan dan gizi masih tetap ada. Prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan, yang mengacu pada kondisi kurangnya asupan energi, masih mengalami fluktuasi. Angka ini sempat meningkat menjadi 10,21% pada tahun 2022, sebelum akhirnya turun menjadi 8,27% pada tahun 2024. Namun, angka terbaru ini masih berada di atas target nasional sebesar 5% yang ingin dicapai pada tahun 2024, sesuai dengan yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyoroti momentum yang dimiliki Indonesia. “Komitmen kuat Indonesia terhadap ketahanan pangan menawarkan peluang yang sangat baik untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor di seluruh sistem agripangan. Selain terus berupaya meningkatkan produksi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan bahwa setiap warga Indonesia memiliki akses yang rutin dan terjangkau terhadap pangan berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup, untuk menunjang kehidupan yang aktif dan sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rajendra menambahkan, “Upaya mengatasi ketidakcukupan konsumsi pangan diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan kapasitas penghasilan masyarakat Indonesia, serta pada akhirnya berkontribusi pada pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.”

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah tingginya biaya untuk menerapkan pola makan sehat, suatu tren yang terjadi baik secara global maupun di Indonesia. Laporan FAO berjudul “The State of Food Security and Nutrition in the World 2025” memperkirakan bahwa biaya pola makan sehat di Indonesia mencapai USD 4,75 per kapita per hari. Angka ini bahkan lebih tinggi daripada rata-rata biaya di negara-negara berpenghasilan tinggi, yang sebesar USD 4,22. Kondisi ini mengakibatkan pola makan sehat menjadi tidak terjangkau bagi sekitar 43,5% populasi Indonesia, atau setara dengan 123 juta jiwa.

Rajendra menjelaskan, “Pola makan sehat adalah pola makan yang cukup, beragam, seimbang, dan moderat. Pola makan seperti ini memastikan setiap individu menerima nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sekaligus menghindari konsumsi berlebihan yang dapat berbahaya. Untuk memperluas akses masyarakat terhadap pola makan semacam ini, transformasi mendalam dalam cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi pangan mutlak diperlukan. Transformasi ini tidak mungkin terwujud tanpa peningkatan investasi dan kemitraan yang kuat, yang melampaui batas-batas sektor, pemerintahan, generasi, dan komunitas.”

Besaran investasi yang dibutuhkan untuk mendorong transformasi ini sangat signifikan. Di tingkat global, diperkirakan diperlukan dana antara USD 320 hingga USD 350 miliar per tahun. Sementara untuk konteks Indonesia, transformasi sistem pangan membutuhkan investasi sekitar USD 60 hingga USD 245 miliar hingga tahun 2030.

Mendesaknya transformasi ini juga didasari oleh kenyataan bahwa sistem agripangan saat ini menimbulkan biaya tersembunyi yang sangat besar pada tiga aspek: kesehatan, lingkungan, dan sosial. Laporan ”The State of Food and Agriculture 2024” mengungkap bahwa biaya tersembunyi global mencapai $12 triliun per tahun. Sebagian besar biaya ini, berasal dari pola makan yang tidak sehat yang berkontribusi pada meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) yang mengkhawatirkan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Di Indonesia, total biaya tersembunyi ini mencapai USD 319 miliar. Rinciannya, USD 225 miliar merupakan risiko kesehatan yang terkait dengan pola makan tidak sehat dan PTM, diikuti oleh biaya lingkungan sebesar USD 155 miliar yang bersumber dari emisi gas rumah kaca, perubahan tata guna lahan, dan pelepasan nitrogen. Terakhir, biaya sosial tersembunyi mencapai USD 12 miliar, yang muncul dari masalah kemiskinan di kalangan pekerja sektor agripangan dan ketidakcukupan konsumsi pangan.

Rajendra menutup dengan optimisme, “Arah kebijakan Indonesia yang berfokus pada pengembangan ekoregion dan pemanfaatan sumber daya lokal, dengan mendukung diversifikasi baik dalam produksi maupun konsumsi pangan—termasuk melalui pemanfaatan pangan akuatik—telah meletakkan fondasi yang kuat untuk membangun masa depan ketahanan pangan yang inklusif. Bersama-sama dengan seluruh mitra, FAO berkomitmen penuh untuk mendukung Indonesia mewujudkan empat pilar yang lebih baik: produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.”

Tentang FAO dan Peringatan 80 Tahun

Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini sekaligus menandai 80 tahun usia FAO. Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, FAO telah memimpin upaya internasional dalam memberantas kelaparan. Bersama dengan banyak mitra, FAO bekerja di lebih dari 130 negara untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi semua dan memastikan setiap orang memiliki akses rutin terhadap pangan berkualitas tinggi yang cukup untuk hidup aktif dan sehat.

Indonesia sendiri telah menjadi anggota FAO sejak tahun 1948, dan kantor perwakilan FAO di Indonesia secara resmi berdiri pada tahun 1978. Sejak saat itu, lebih dari 650 proyek dan program telah dilaksanakan dalam kerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia untuk mendukung transformasi sistem pertanian-pangan negara.

Sebagai bagian dari perayaan 8 dekade kolaborasi dan Hari Pangan Sedunia, FAO menyelenggarakan pameran foto di Perpustakaan Jakarta di kawasan Cikini. Pameran ini menampilkan koleksi foto yang merekam perjalanan dukungan FAO, mulai dari masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, proses pemulihan Aceh pasca tsunami 2004, hingga berbagai capaian hingga saat ini. Pameran ini terbuka untuk umum secara gratis dari tanggal 11 hingga 19 Oktober 2025. (Sirana.id)

Baca juga: Mencandu Beras dan Ketahanan Pangan yang Rentan

Tags: ketahanan pangan
AdminSirana2

AdminSirana2

Related Posts

Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme
Nasional

Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme

20 October 2025
Ibu Kota Nusantara/Rahma
Kalimantan Timur

Sinergi Otorita IKN dan BRIN Perkuat Fondasi Tata Ruang dan Sosial Ibu Kota Baru

18 October 2025
Pelatihan Social Media Specialist dan AI/Humas Otorita IKN
Kalimantan Timur

Otorita IKN dan ITB Dorong Transformasi Digital Gen Z Nusantara

15 October 2025
Next Post
Ibu Kota Nusantara/Rahma

Sinergi Otorita IKN dan BRIN Perkuat Fondasi Tata Ruang dan Sosial Ibu Kota Baru

Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme

Film "Dirty Vote 03" Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme

Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme

15 hours ago
Ibu Kota Nusantara/Rahma

Sinergi Otorita IKN dan BRIN Perkuat Fondasi Tata Ruang dan Sosial Ibu Kota Baru

3 days ago
Ilustrasi ketahan pangan/freepik

Di Hari Pangan Sedunia, FAO Serukan Aksi Kolektif untuk Menyediakan Pangan Sehat bagi Seluruh Masyarakat Indonesia

4 days ago
Lahan tambang ilegal IKN/Humas Otorita IKN

4.000 Hektare Lahan Tambang Ilegal di IKN: Ancaman Kerusakan Lingkungan dan Komitmen Penertiban Satgas

5 days ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Nelayan dan kapal tongkang di Teluk Balikpapan (Foto: Nofiyatul Chalimah)

Memperjuangkan Kehidupan di Teluk Balikpapan dan Ambisi Pembangunan IKN

19 February 2025

Topik

amnesty international anak ancaman jurnalis balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca desa diskominfo kukar ekowisata gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara Mahakam ulu maratua masyarakat adat muara badak pantai maratua perempuan pers perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman walhi kaltim wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Film “Dirty Vote 03” Dirilis, Kupas Strategi Oligarki Menuju Otoritarianisme
  • Sinergi Otorita IKN dan BRIN Perkuat Fondasi Tata Ruang dan Sosial Ibu Kota Baru
  • Di Hari Pangan Sedunia, FAO Serukan Aksi Kolektif untuk Menyediakan Pangan Sehat bagi Seluruh Masyarakat Indonesia

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved