“Prinsipnya, dengan produktivitas yang baik dari panen padi, ditambah dengan luasnya lahan produksi, target swasembada pangan bisa tercapai di Kaltim pada 2026,” ungkap Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat panen raya padi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mangkurawang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (10/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Seno mengatakan panen raya ini menjadi bukti keberhasilan petani dalam mendukung program swasembada pangan daerah.
“Alhamdulillah, kita sudah panen di Spontan Mangkurawang dengan luas lahan sekitar 120 hektare. Panennya mencapai kurang lebih empat ton per hektare,” kata Seno Aji seperti dikutip dari unggahan Pemprov Kaltim.
Lanjut dia, melalui panen raya ini pemerintah optimistis program peningkatan produksi beras di Kaltim dapat terwujud. Harapannya, para petani mampu meningkatkan intensitas panen hingga tiga kali dalam setahun.
Namun, jika ingin mewujudkan swasembada beras Kaltim pada 2026, pekerjaan Pemprov Kaltim cukup berat. Pasalnya, aliha-alih terjadi kenaikan, data menunjukkan panen padi terus menurun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, luas panen padi di Kalimantan Timur pada 2023 hanya ada 57 ribu hektare. Sementara, lima tahun sebelumnya atau pada 2018, luas panen padi di angka 65 ribu hektare. Hal ini berdampak pada produksi beras di Kalimantan Timur. Kaltim pada 2024 misalnya hanya bisa menghasilkan 145 ribu ton. Padahal, kebutuhan provinsi ini setidaknya sekitar 350 ribu ton per tahun. Luas panen padi ini, jauh di bawah luas kebun sawit ataupun pertambangan di Kaltim. Maka dari itu, provinsi ini juga masih bergantung pada pasokan dari luar pulau. Jika cuaca tak mendukung, harga beras bisa melambung tinggi. Seperti yang terjadi di Mahakam Ulu pada Juli Agustus lalu, saat harga beras mencapai jutaan rupiah per karungnya.
Namun, pemerintah masih berharap petani memaksimalkan saja lahan sawah yang ada saja. Sehingga, cita-cita swasembada beras Kaltim masih bisa dicapai.
“Langkah yang kita lakukan antara lain memberikan subsidi pupuk bekerja sama dengan Pupuk Kaltim serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian agar membantu menghadirkan peralatan pertanian modern di Kaltim,” kata Seno Aji. (sirana.id)
Baca Juga: Sawah Menyempit dan Akses Terbatas, Hantu Krisis Pangan Kalimantan Timur Membayangi