Kutai Kartanegara tidak hanya dikenal sebagai wilayah kaya sumber daya alam. Tetapi juga sebagai daerah yang memiliki warisan budaya yang kental. Kutai Kartanegara dapat memanfaatkan kekayaan budayanya untuk menciptakan pengalaman wisata yang unik, menghubungkan tradisi lokal dengan modernitas tanpa kehilangan identitasnya.
“Pemkab Kukar akan terus berkomitmen dan bekerja keras agar capaian pembangunan di daerah dapat terwujud sesuai harapan masyarakat, dan kami juga sangat menghargai setiap aktivitas kerja insan-insan seni dan budaya yang telah berpartisipasi positif menghadirkan karya-karya yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi pencapaian tujuan pembangunan di daerah,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara Ahyani Fadianur Diani.
Di sisi lain, beberapa wilayah desa di Kukar berpeluang besar untuk berkembang menjadi desa wisata budaya. Desa bisa menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin menyelami tradisi lokal. Untuk diketahui, beberapa desa di Kukar telah dikenal sebagai pusat budaya yang layak dikembangkan menjadi desa wisata. Salah satunya adalah Desa Sungai Bawang di Kecamatan Muara Badak, yang menjadi tempat pelestarian tradisi Dayak Benuaq. Desa ini menawarkan atraksi seni seperti tarian Hudoq dan pembuatan anyaman khas Dayak.
Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun juga memiliki daya tarik tersendiri dengan tradisi Nelayan yang menjadi simbol harmonisasi antara masyarakat dan ekosistem sungai. Tradisi ini telah menjadi magnet bagi wisatawan, terutama untuk penggemar ekowisata.
Desa-desa lainnya, seperti Desa Tani Bhakti dan Desa Lekaq Kidau, memiliki potensi besar dengan keindahan alamnya yang berpadu dengan tradisi lokal seperti ritual adat, seni ukir kayu, dan kerajinan tangan.
Pengembangan wisata budaya tidak hanya membantu melestarikan tradisi lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat, desa-desa di Kukar memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan wisata budaya di Indonesia. (Advertorial/Diskominfo Kukar)