TENGGARONG – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan usaha mereka. Kendala utama yang dihadapi meliputi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), strategi pemasaran yang belum optimal, serta kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, mengungkapkan bahwa UMKM di wilayahnya belum dapat berjalan secara maksimal. “Masih belum berjalan sesuai harapan karena SDM dan waktu para pelaku, khususnya ibu-ibu, terbatas. Mereka harus membagi waktu antara mengurus keluarga dan mengembangkan usaha,” kata Sarmin, Senin (2/6/2025). Tantangan pemasaran juga menjadi persoalan serius di era digital seperti sekarang, di mana pelaku UMKM dituntut untuk mampu memasarkan produk secara mandiri dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif.
Berbagai jenis UMKM telah tumbuh di Ponoragan, antara lain produk olahan ikan seperti nugget dan pentol ikan, serta keripik dari hasil pertanian seperti singkong, pisang, dan keladi. Namun, perkembangan usaha ini terhambat oleh kelangkaan bahan baku. “Tapi sekarang bahan bakunya sulit. Untuk bibit saja susah didapat, apalagi untuk diolah,” jelas Sarmin. Kelangkaan bibit juga berpengaruh terhadap kualitas hasil, terutama pada sektor perikanan.
Untuk mengatasi berbagai kendala ini, pemerintah desa berencana menyelenggarakan program pelatihan bagi pelaku UMKM, khususnya dalam hal pemasaran dan promosi. “Untuk mengatasi hal ini, kami akan menganggarkan pelatihan, termasuk soal marketing dan promosi. Nanti SDM lokal akan dilibatkan, terutama kalau koperasi sudah berjalan,” terang Sarmin. Keberadaan koperasi diharapkan dapat menjadi pendorong utama pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, dengan tujuan menjembatani masyarakat termasuk UMKM agar bisa berkembang bersama.
Dengan adanya dukungan yang tepat, diharapkan UMKM di Desa Ponoragan dapat tumbuh dan berkembang, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat. (Adv/DPMD Kukar)