TENGGARONG – Pemerintah Desa Kota Bangun III di Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sektor pertanian melalui berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat. Fokus utama ditempatkan pada pengembangan pertanian modern dan produk unggulan lokal yang melibatkan generasi muda dan kelompok perempuan desa.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menjelaskan bahwa setiap desa memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda, namun sektor pertanian tetap menjadi ruang besar untuk digarap karena mencakup berbagai bidang dan komoditas. “Kami terus mendorong partisipasi aktif pemuda dan perempuan dalam pengembangan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa kami,” ujar Lilik, Senin (28/7/2025).
Kelompok pemuda setempat yang tergabung dalam Agro Grain Mandiri menjadi contoh nyata dalam pengembangan pertanian modern. Mereka aktif membudidayakan berbagai jenis tanaman sayur dengan sistem hidroponik. “Mereka sekarang sedang semangat-semangatnya menanam pakcoy, sawi, dan gul dengan sistem hidroponik,” jelas Lilik. Kelompok ini tidak hanya mendapatkan dukungan dari pemerintah desa, tetapi juga dari PT Gunung Bayan Pratama sebagai mitra swasta yang peduli terhadap pengembangan pertanian di wilayah tersebut.
Di sisi lain, para ibu-ibu melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) menunjukkan kontribusi signifikan dengan membudidayakan tanaman Rosella yang telah menjadi ikon pertanian desa. Tanaman ini kemudian diolah menjadi berbagai produk unggulan yang menjadi cendera mata khas Kota Bangun III. “Produk Rosella ini sudah menjadi souvenir andalan dari Kota Bangun III dan menjadi kebanggaan masyarakat kami,” tutur Lilik.
Pengembangan sektor pertanian ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan ekonomi, tetapi juga menjadi wahana pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Lilik berharap semakin banyak kelompok pemuda dan perempuan yang terinspirasi untuk terlibat dalam kegiatan produktif serupa, sehingga dapat bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan menciptakan kemandirian masyarakat.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan sektor swasta, menjadi faktor penting dalam keberlanjutan program-program pemberdayaan ini. Sinergi antar pemangku kepentingan diharapkan dapat memperkuat fondasi ekonomi desa yang berbasis pada potensi lokal dan sumber daya manusia yang unggul. (Adv/DPMD Kukar)