TENGGARONG — Dinas Pariwisata (Dispar)Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta aksesibilitas di kawasan wisata Pulau Kumala. Sebagai salah satu ikon pariwisata Kukar, Pulau Kumala dinilai perlu revitalisasi agar lebih relevan dengan tren wisata masa kini.
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan diskusi dan evaluasi untuk merancang konsep pengembangan UMKM yang lebih modern di kawasan tersebut.
“Tentu UMKM di Pulau Kumala menjadi bagian dari perhatian kami. Saat ini kami sedang dalam tahap diskusi dan evaluasi,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, pengelolaan UMKM di sejumlah titik lain seperti Taman Titik Nol, SOE (Simpang Odah Etam), dan beberapa kecamatan lainnya telah menunjukkan perkembangan yang positif. Konsep serupa diharapkan bisa diterapkan juga di Pulau Kumala.
“Di beberapa tempat, UMKM kita sudah mulai menunjukkan perkembangan yang baik. Nah, ke depan kita ingin UMKM di Pulau Kumala bisa seperti itu, bahkan lebih baik. Tapi memang, kita akui saat ini masih banyak kios atau lapak yang kosong, dan ini akan kita benahi,” tegasnya.
Selain itu, banyak fasilitas di Pulau Kumala merupakan peninggalan dari pengelolaan lama, sehingga memerlukan penyesuaian dan pembaruan secara menyeluruh. Dispar Kukar berencana menyusun ulang konsep pengembangan yang mencakup infrastruktur, penataan UMKM, produk yang dijual, hingga cara penyajian.
“UMKM nanti akan kita sesuaikan dengan pola dan konsep yang kekinian. Tidak bisa lagi model lama. Harus menarik, punya nilai jual, dan bisa bersaing. Ini akan jadi bagian dari pengembangan destinasi wisata Pulau Kumala secara menyeluruh,” tutupnya. (Adv/Dinas pariwisata Kukar)