TENGGARONG – Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, mengungkapkan pembenahan kawasan Tugu Equator atau tugu Khatulistiwa di Santan Ulu, Marang Kayu menjadi bagian dari rencana evaluasi menyeluruh terhadap seluruh destinasi wisata milik pemerintah daerah. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka menyusun prioritas pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan dan selaras dengan visi-misi pemerintahan daerah yang baru.
“Tahun ini kita fokus dulu pada perencanaan. Jadi semua destinasi wisata yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan dievaluasi menyeluruh. Misalnya Waduk Panji, Pulau Kumala, Tugu Khatulistiwa, hingga Pantai Tanah Merah, semuanya akan kami data dan telaah,” ujarnya.
Dia menjelaskan Dispar Kukar berperan sebagai pelaksana teknis yang bertanggung jawab menyusun laporan, data, dan usulan pembangunan wisata. Namun, keputusan final tetap akan dibahas bersama dengan jajaran pemerintah daerah lainnya, terutama dalam konteks perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang tengah memasuki masa transisi pemerintahan baru.
“Kami ini sifatnya menyampaikan data dan informasi. Nanti tentu akan dirumuskan bersama, karena saat ini Kukar sedang dalam masa transisi perencanaan pembangunan dari pemerintahan lima tahun sebelumnya ke lima tahun ke depan. Semua harus disesuaikan dengan visi dan misi pemerintahan yang baru,” paparnya.
Lanjutnya, dari hasil pembacaan awal terhadap visi-misi kepala daerah terpilih, sektor pariwisata masih menjadi salah satu bidang yang diharapkan menjadi andalan dalam pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini menjadi angin segar bagi Dispar untuk terus mendorong peningkatan kualitas destinasi, termasuk pembenahan kawasan yang belum tertangani secara maksimal seperti Tugu Equator di Marang Kayu.
“Tentu nanti kita lihat bagaimana porsinya dari pimpinan daerah yang baru. Kalau memang pariwisata tetap menjadi andalan seperti yang tertuang dalam visi-misi, kita berharap dukungan anggaran dan kebijakan juga mengarah ke sana,” ucapnya.
Tugu Equator di Santan Ulu sendiri merupakan salah satu titik lintasan garis khatulistiwa di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai objek wisata edukatif dan ikonik. Namun sejauh ini, kawasan tersebut belum dikembangkan secara optimal. Dengan adanya evaluasi menyeluruh, Dinas Pariwisata berharap tugu ini bisa masuk dalam daftar prioritas pembangunan tahun 2025.
Arianto menegaskan Dinas Pariwisata selalu berkomitmen untuk menyampaikan informasi faktual dan perencanaan strategis berdasarkan kondisi lapangan. Evaluasi terhadap destinasi tidak hanya berdasarkan potensi wisata, tetapi juga melihat kesiapan infrastruktur, aksesibilitas, serta partisipasi masyarakat setempat.
“Intinya kami dari Dinas Pariwisata akan terus menyampaikan data dan informasi yang komprehensif untuk mendukung perencanaan pembangunan bidang pariwisata di Kukar. Tentu saja, semuanya harus dirancang bersama demi kemajuan pariwisata yang terarah dan berkelanjutan,” tutupnya. (Advertorial/Dinas Pariwisata Kukar)