Loa Janan – Rencana Pasca Tambang (RPT) PT Batuah Energi Prima (BEP) harus melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat agar dapat memberikan dampak positif bagi warga sekitar setelah operasional tambang berakhir. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Batuah, Abd Rasyid, dalam Konsultasi Publik yang digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Batuah.
“Penyusunan rencana pasca tambang tidak bisa hanya dibahas di ruangan. Harus ada kajian mendalam agar programnya tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Abd Rasyid. Ia menekankan bahwa kajian pasca tambang harus berdasarkan kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan jalan, fasilitas umum, atau pemanfaatan bekas kolam tambang untuk pertanian, sumber air bersih, atau keramba ikan.
Rasyid juga meminta perusahaan memberikan waktu kepada pemerintah desa untuk berkoordinasi dengan warga dalam merancang program pasca tambang. “Kita ingin fungsi sosial dan lingkungan benar-benar terwujud. Program ini harus jelas agar tidak menimbulkan masalah baru, melainkan memberikan dampak positif bagi warga,” ujarnya.
Camat Loa Janan, Herry Rusnadi, menambahkan bahwa aset perusahaan seperti mess, kantor, dan fasilitas lainnya sebaiknya tidak dibongkar, melainkan dimanfaatkan oleh warga. “Berikan kesempatan kepada desa untuk melakukan inventarisasi bersama warga agar aset-aset tersebut bisa digunakan pasca tambang,” ujarnya.
Direksi PT BEP, Nathan Lilin, menyatakan bahwa konsultasi publik ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat. “Keberadaan perusahaan harus memberikan manfaat, baik saat beroperasi maupun pasca tambang. Semua masukan akan kami tampung untuk disusun menjadi RPT yang maksimal,” pungkasnya.
Dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat, diharapkan RPT PT BEP dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Batuah dan sekitarnya. (Advertorial/Diskominfo Kukar)