SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranaterkini Kalimantan Timur

Produksi Sampah Plastik di Kaltim Meningkat, Hidup Dibayangi Mikroplastik

Sirana.id by Sirana.id
16 June 2025
in Kalimantan Timur, Ranamendalam
0
ilustrasi sampah di pesisir Kalimantan Timur (Sirana.id)

ilustrasi sampah di pesisir Kalimantan Timur (Sirana.id)

0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA – Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan peningkatan signifikan produksi sampah plastik di Kaltim. Dari total timbulan sampah sebesar 850 ribu ton, 19,3 persen di antaranya merupakan sampah plastik. Angka ini mengalami kenaikan dari tren sebelumnya yang berada di angka 16 persen.

“Kita tidak bisa lagi hanya berpegang pada paradigma lama, yaitu kumpul, angkut, lalu buang ke TPA, yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita melakukan pengurangan sampah plastik dari sumbernya, mencegah plastik agar tidak banyak terbuang.” terang Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Kaltim , Rina Juliati saat menjadi pembicara terkait upaya pengurangan sampah plastik di masyarakat, Senin (16/6)2025).

Masyarakat juga didorong untuk memilah sampah dari rumah, memisahkan antara sampah organik dan non-organik. Sampah organik dapat dikomposkan, sementara sampah non-organik bisa dijual ke bank sampah. Saat ini, Kaltim punya 385 bank sampah yang tersebar di berbagai wilayah.

Dampak Cemaran Plastik di Kalimantan Timur

Sungai Mahakam, yang jadi nadi tiga kabupaten dan satu kota di Kalimantan Timur, telah tercemar mikroplastik. Hal itu disampaikan Prigi Arisandi pada 2022. Pendiri ECOTON (Ecological Observation and Wetland Conservations), yang juga Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) itu menjelaskan Sungai Mahakam telah tercemar mikroplastik. Bahkan penelitian tahun 2019 oleh Mahasiswa Universitas Mulawarman menemukan bahwa ikan Baung dan Ikan Gabus didalam lambungnya ditemukan mikroplastik rata-rata 9 partikel Mikroplastik per ekor.

“Mikroplastik telah mencemari rantai makanan, berawal dari pola buang sampah ke sungai karena minimnya fasilitas pengolahan sampah akhirnya menimbulkan bencana pada ekosistem dan rantai makanan, Sampah plastik yang ada di sungai Mahakam terfragmentasi atau terpecah menjadi serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang disebut mikroplastik,” kata dia.

Dia juga mengamati merek sampah plastik yang banyak ditemukan di sungai Mahakam dan karang Mumus, kebanyakan adalah produsen besar. Maka, menurut dia produsen harus ikut bertanggungjawab atas sampah plastik yang dihasilkan dari bungkus produk mereka.

Dampak cemaran di sungai ini, tentu berakibat pada kehidupan di sungai. Seperti ikan-ikan di sungai. Termasuk Pesut Mahakam yang dilindungi. Seperti yang terjadi pada 2024.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman (UNMUL), Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) I Kaltim, dan Yayasan RASI (Rare Aquatic Species Indonesia), telah melakukan serangkaian analisis terhadap 5 (lima) kasus kematian pesut sepanjang tahun 2024. Analisis ini bertujuan untuk mengungkap berbagai faktor penyebab kematian, termasuk gangguan fisik, paparan zat kimia berbahaya, dan ancaman lingkungan.

Bayi Pesut Mahakam yang ditemukan mati di perairan Desa Pela (Foto: BPSPL Pontianak)
Bayi Pesut Mahakam yang ditemukan mati di perairan Desa Pela (Foto: BPSPL Pontianak)

Analisis dilakukan secara komprehensif melalui beberapa tahap. Pertama adalah Nekropsi, melalui pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi tubuh pesut, termasuk adanya luka, trauma, atau tanda-tanda gangguan kesehatan. Lalu, Analisis Histopatologi berupa studi jaringan untuk mengidentifikasi kerusakan pada organ vital, seperti paru-paru, ginjal, hati, dan jantung. Ketiga Analisis Logam Berat berupa Uji kadar logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan tembaga (Cu) di jaringan tubuh untuk mengidentifikasi paparan zat berbahaya. Termasuk Analisis Mikroplastik berupa deteksi serat, film, atau fragmen mikroplastik di lambung dan usus pesut untuk memahami dampak pencemaran plastik.

Hasil temuan utama kasus kematian pesut di Tahun 2024 pun menunjukkan kondisi perairan yang tercemar mikroplastik dan habitat yang tak lagi mendukung mereka.

1. Pesut Four yang ditemukan pada tanggal 21 Februari 2024 di Perairan Sungai Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pesut jantan dewasa yang ditemukan mati dengan penyakit organ pernapasan dan ginjal akibat usia lanjut. Mikroplastik ditemukan di lambung dan ususnya, sementara kadar logam berat masih di bawah ambang batas.

2. Pesut Angel yang ditemukan pada tanggal 2 April 2024 di Pelabuhan Museum Mulawarman, Tenggarong merupakan pesut betina yang ditemukan dalam kondisi pembusukan lanjut, diduga mati akibat tersangkut jaring ikan dan tenggelam.

3. Pesut Rexy yang ditemukan pada tanggal 28 April 2024 di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pesut jantan yang mati karena letal kronis akibat akumulasi bahan-bahan toksik yang satu diantarannya berasal dari makanan yang dikonsumsi

4. Pesut Samarinda yang ditemukan pada tanggal 21 Juni 2024 di Kota Samarinda merupakan pesut Jantan dewasa yang ditemukan mati akibat CHF (Congetif Heart Failure-gagal jantung) dan adanya renal Failure (gagal ginjal) karena adanya paparan zat kimia berbahaya dan factor usia lanjut pada pesut.

5. Pesut Pela yang ditemukan pada tanggal 12 Juli 2024 di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pesut bayi pesut betina yang ditemukan mati dengan dugaan infantisida oleh pesut lain dan adanya faktor sakit (ginjal, lambung, paru-paru dan liver). (ff/sirana.id)

Tags: kaltimmahakampesut mahakamplastiksampah
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

Konferensi pers kepemimpinan baru WALHI 2025-2029
Ranamendalam

“Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

27 September 2025
(Dokumentasi Kobaran Cipta Sungkawa)
Kalimantan Timur

Kobaran Cipta Sungkawa II: Mahasiswa Kaltim Nyalakan Lilin Ingatan, Tolak Lupa atas Pelanggaran HAM

24 September 2025
Lubang tambang batu bara yang merenggut nyawa (dokumentasi: Jatam Kaltim)
Kalimantan Timur

JATAM Kaltim: 190 Perusahaan Dihentikan Sementara, Rakyat Tetap Jadi Korban

23 September 2025
Next Post
Wayang Kulit Semarakkan HUT ke-45 Desa Bukit Raya, Dispar Kukar Dorong Pelestarian Budaya Lokal

Wayang Kulit Semarakkan HUT ke-45 Desa Bukit Raya, Dispar Kukar Dorong Pelestarian Budaya

(Konsolidasi dan Monitoring evaluasi capaian Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting/istimewa)

Pemkab Kukar Perkuat Komitmen Penurunan Stunting Melalui Program Genting

ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Kredit foto: Humas Otorita IKN

Saat Para Ibu dan Penyandang Disabilitas di IKN, Belajar Desain Grafis sampai Kembangkan Website

5 hours ago
Konferensi pers kepemimpinan baru WALHI 2025-2029

“Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

10 hours ago
(Presiden menghadiri sidang majelis umum ke-80/Tim media presiden)

Pidato Presiden di PBB Tidak Selaras dengan Kebijakan Indonesia

2 days ago
(Dokumentasi Kobaran Cipta Sungkawa)

Kobaran Cipta Sungkawa II: Mahasiswa Kaltim Nyalakan Lilin Ingatan, Tolak Lupa atas Pelanggaran HAM

3 days ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Tulisan yang menyambut di Maratua, saat turun dari speedboat di Pelabuhan umum Teluk Harapan, Maratua

Maratua Jazz 2024 Kembali Digelar, Catat Detailnya

15 October 2024

Topik

adat AJI anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca demonstrasi desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara Mahakam ulu maratua masyarakat adat muara badak orangutan pantai maratua pekerja perempuan perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Saat Para Ibu dan Penyandang Disabilitas di IKN, Belajar Desain Grafis sampai Kembangkan Website
  • “Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
  • Pidato Presiden di PBB Tidak Selaras dengan Kebijakan Indonesia

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved