SIRANA.ID
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
  • Home
  • Ceritarana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
    • Kalimantan Timur
    • Nasional
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Tentang Sirana
No Result
View All Result
SIRANA.ID
No Result
View All Result
Home Ranaterkini Nasional

Elephant Endotheliotropic Herpes Virus yang Sebabkan si Anak Gajah Tari Mati

Sirana.id by Sirana.id
15 September 2025
in Nasional, Ranamendalam, Ranaterkini
0
Anak Gajah Tari yang ditemukan mati (Foto: TN Tesso Nilo)

Anak Gajah Tari yang ditemukan mati (Foto: TN Tesso Nilo)

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Riau – Hasil nekropsi anak gajah Tari telah diumumkan. Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium terkait penyebab kematian Kalistha Lestari alias Tari adalah Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV).

Baca Berita Sebelumnya: Selamat Jalan Gajah Tari, si Penyuka Gula Merah

Hasil itu, berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan oleh tim berwenang. Dari nekropsi, Tari dinyatakan positif terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Pada kasus anak gajah Tari, virus ini menyerang organ hati. EEHV merupakan jenis virus herpes yang khusus menyerang gajah, terutama anak gajah. Penyakit ini dikenal mematikan karena perkembangannya sangat cepat dan sulit ditangani.
Penting untuk dipahami bersama, virus ini hanya menular antar gajah dan tidak ada pengaruh dari pengunjung maupun interaksi manusia.

“Tim Elephants Flying Squad dan para mahout telah berupaya maksimal memberikan perawatan terbaik. Namun, takdir berkata lain. Kehilangan Tari menjadi duka besar bagi kami semua,” tulis Taman Nasional Tesso Nilo dalam uanggahannya.

“Kami mengucapkan terima kasih atas doa, perhatian, dan kepedulian teman-teman semua terhadap Tari. Semoga kepergian Tari menjadi pengingat pentingnya upaya bersama dalam menjaga dan melindungi satwa liar, khususnya gajah sumatra yang saat ini keberadaannya kian terancam,” lanjut mereka dalam unggahannya.

EEHV, Pembunuh Senyap Anak Gajah

Mengutip laman Universitas Airlangga, Elephant Herpesvirus mendominasi sebagai penyebab kematian misterius anak gajah di dunia konservasi. Yakni, Elephant Herpesvirus  jenis Elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV) or Elephantid betaherpesvirus 1 (ElHV-1). Tingkat mortalitas pada anak gajah yang terinfeksi mencapai 80 persen kejadian.

Saat menajdi pemateri, Christopher Stremme DVM mengatakan anak gajah yang mati secara mendadak  sebetulnya telah menunjukkan gejala. Beberapa symptom ringan yang harus menjadi perhatian adalah kekurangan nafsu makan dan inkoordinasi gerakan. Secara fisik anak gajah akan terlihat normal, padahal secara nyata virus tersebut telah merusak organ dalam anak gajah.

“Jika dilakukan pembedahan, kita dapat menemukan jantung, lambung, hingga otak telah rusak akibat mengalami hemoragi (pendarahan, red),” katanya.

Anak gajah yang terkena Elephant Herpesvirus akan mengalami kekurangan cairan di dalam saluran darah. Upaya perawatan awal yang harus dilakukan adalah dengan mengisi volume cairan lewat intravena ataupun rektal menggunakan larutan NaCl fisiologis. Ditambah dengan terapi antiviral dengan penggunaan Famciclovir sesuai dosis.

“Penyebab kematian paling utama dari Elephant Herpesvirus karena kehilangan cairan dari pembuluh darah,” tuturnya.

Belum ada vaksin yang efektif untuk Elephant Herpesvirus, sehingga dalam upaya konservasi gajah pawang maupun tim veteriner perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Pengecekan auskultasi dapat dilakukan untuk anak gajah dibawah 1 ton, selebihnya dinding abdomen terlalu tebal untuk ditembus oleh stetoskop. Bagian penting lain yang dapat dilihat secara visual adalah pengecekan mulut.

“Minimal sekali seminggu mengecek lesi maupun ptechie dari mulut. Setiap auskultasi jantung dalam kondisi dan waktu yang sama lebih dari 1 ton dinding abdomen terlalu tebal,” ujarnya.

Pengecekan laboratorium sederhana yang harus rutin dilakukan adalah dengan reguler mengambil sampel darah untuk mengukur hematokrit. Jika indikator hematokrit naik maka cairan darah berkurang. Selain itu, bila ditemukan gejala sekecil apapun, tim konservasi maupun veteriner perlu waspada. Dugaan tersebut harus disikapi dengan tindakan pengobatan awal. Jangan menunggu hingga terjadi kebocoran pembuluh darah (hemorrhagic disease).

“Awas bila ada gejala ringan yang nampak. Kita juga harus sense jika anak gajah ada perubahan perilaku. Jangan ditunggu  pengobatan saat parah karena perkembangan penyakit cepat dan tiap menit sangat berarti,” tutupnya.

Dalam Kuliah Umum IV (Wild) dari Kelompok Minat Profesi Veteriner Pet and Wild Animal (KMPV PW) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga dengan bertemakan “Elephant Herpesvirus” yang diselenggarakan pada Rabu (6/9/2023).  (sirana.id)

Tags: anak gajahdomanggajah taritaritesso nilo
Sirana.id

Sirana.id

Ada beberapa alasan nama Sirana disematkan untuk portal ini. Dari selatan provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Paser, Sirana adalah satu dari jenis anggrek yang terkenal keindahannya di Cagar Alam Teluk Adang. Lalu, Rana adalah nama yang dari berbagai bahasa, memiliki makna indah, anggun, riang, dan pemberani. Dari nama ini, Sirana bersemangat menjadi media yang memberi warna berbeda untuk Kalimantan Timur. Mungkin tidak jadi yang tercepat atau terbesar, tapi bisa menjadi oase baru di dunia jurnalistik Kalimantan Timur. Sirana akan berusaha terus berdaya dan bersuara menyajikan liputan yang nyaman dibaca untuk semua Temanrana

Related Posts

Kredit foto: Humas Otorita IKN
Ranaterkini

Saat Para Ibu dan Penyandang Disabilitas di IKN, Belajar Desain Grafis sampai Kembangkan Website

27 September 2025
Konferensi pers kepemimpinan baru WALHI 2025-2029
Ranamendalam

“Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

27 September 2025
(Presiden menghadiri sidang majelis umum ke-80/Tim media presiden)
Nasional

Pidato Presiden di PBB Tidak Selaras dengan Kebijakan Indonesia

25 September 2025
Next Post
Lubang tambang batu bara yang merenggut nyawa (dokumentasi: Jatam Kaltim)

Kuburan Terbuka Kaltim Itu Bernama Lubang Tambang Batu Bara

ilustrasi polisi wanita (freepik)

Jumlah Polwan Sedikit, Tak Banyak Tempat untuk Perempuan di Kepolisian RI

Ilustrasi sawah yang ada di Kalimantan Timur. (Sirana.id)

Mencandu Beras dan Ketahanan Pangan yang Rentan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Kredit foto: Humas Otorita IKN

Saat Para Ibu dan Penyandang Disabilitas di IKN, Belajar Desain Grafis sampai Kembangkan Website

5 hours ago
Konferensi pers kepemimpinan baru WALHI 2025-2029

“Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

10 hours ago
(Presiden menghadiri sidang majelis umum ke-80/Tim media presiden)

Pidato Presiden di PBB Tidak Selaras dengan Kebijakan Indonesia

2 days ago
(Dokumentasi Kobaran Cipta Sungkawa)

Kobaran Cipta Sungkawa II: Mahasiswa Kaltim Nyalakan Lilin Ingatan, Tolak Lupa atas Pelanggaran HAM

3 days ago

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized

Berita Populer

industri batu bara Kaltim (sirana.id)
Ceritarana

Permintaan Batu Bara Menurun, Anak Muda Kaltim Harus Bersiap

by Sirana.id
5 June 2025
0

SAMARINDA - Sejak era sebelum kemerdekaan, pertambangan dahulu jadi daya tarik Kalimantan Timur. Sisa industri pertambangan batu...

para perempuan yang memperjuangkan pemulihan ekosistem di Teluk Balikpapan, dalam sebuah aksi pad 2024 lalu. (Foto; Nofiyatul Chalimah)

Krisis Iklim dan Kerentanan Ganda Perempuan

12 June 2025
ilustrasi salah satu fakultas universitas Mulawarman/sirana.id)

Tujuh Perguruan Tinggi di Kaltim ini, Mahasiswa Barunya Tak Perlu Bayar UKT

17 June 2025
Tongkang batu bara yang melintas di perairan Kaltim (Sirana.id)

Orang Kaya di Indonesia dan 221 Ribu Rakyat Miskin Kaltim

28 September 2024
Tulisan yang menyambut di Maratua, saat turun dari speedboat di Pelabuhan umum Teluk Harapan, Maratua

Maratua Jazz 2024 Kembali Digelar, Catat Detailnya

15 October 2024

Topik

adat AJI anak balikpapan banjir batu bara berau BMKG bps kaltim BRIN cuaca demonstrasi desa diskominfo kukar gempa ikn indonesia jurnalis kalimantan timur kaltim kekerasan komnas perempuan krisis iklim kukar Kutai Kartanegara Mahakam ulu maratua masyarakat adat muara badak orangutan pantai maratua pekerja perempuan perubahan iklim pesut mahakam pilkada pulau maratua reset indonesia samarinda sampah sirana.id tambang universitas mulawarman wisata yayasan mitra hijau
SIRANA.ID

Sirana.id adalah media lokal di Kalimantan Timur yang hadir dengan semangat edukasi dan sumber informasi bagi publik Kalimantan Timur. Sirana berupaya memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.

Follow sosial media kami:

Berita Terkini

  • Saat Para Ibu dan Penyandang Disabilitas di IKN, Belajar Desain Grafis sampai Kembangkan Website
  • “Daulat Rakyat atas Keadilan Ekologis” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
  • Pidato Presiden di PBB Tidak Selaras dengan Kebijakan Indonesia

Kategori

  • Advertorial
  • Ceritarana
  • Dinas Pariwisata Kukar
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar
  • Diskominfo Kukar
  • Dispora Kukar
  • Kalimantan Timur
  • Nasional
  • Potretrana
  • Ranamendalam
  • Ranaterkini
  • Uncategorized
  • Tentang Sirana
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami

© 2025 Sirana.id . All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ranamendalam
  • Ceritarana
  • Ranaterkini
  • Potretrana
  • Advertorial
    • Dinas Pariwisata Kukar
    • Diskominfo Kukar
    • Dispora Kukar
    • Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kukar

© 2025 Sirana.id . All rights reserved